London (ANTARA) - Seluruh keluarga di Inggris yang memiliki anak usia sekolah atau mahasiswa akan ditawari dua kali tes cepat COVID-19 per orang setiap pekannya guna mendukung prioritas pemerintah agar kaum muda kembali bersekolah, kata Kementerian Kesehatan, Minggu.
Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menetapkan rencana bertahap untuk mengakhiri penguncian COVID-19 terbaru di Inggris. Ia merekomendasikan pendekatan "hati-hati" dalam upaya mencegah pemberlakuan lebih lanjut penguncian total, yang telah melumpuhkan ekonomi.
Johnson mengatakan tahap awal akan memprioritaskan pembukaan kembali sekolah pada 8 Maret. Pada masa awal itu, jumlah kehadiran orang selama pertemuan di luar ruangan akan sangat dibatasi.
Baca juga: Saham Inggris naik, indeks FTSE 100 tambah 0,50 persen
Kementerian Kesehatan mengatakan alat tes cepat bisa didapatkan mulai Senin (1/3) di lebih dari 500 tempat, atau melalui layanan tes di tempat kerja dan fasilitas masyarakat.
Murid sekolah menengah dan mahasiswa akan dites COVID-19 dua kali sepekan. Mereka akan menjalani tes awal di sekolah atau di kampus sebelum beralih ke tes di rumah.
Baca juga: Orang yang tiba di Inggris dites COVID dua kali
Murid sekolah dasar tanpa gejala tidak akan dites di sekolah, tetapi orang tua mereka akan diminta untuk melakukan tes pada anak mereka di rumah.
"Seperti yang diketahui, satu dari tiga orang pengidap COVID-19 tidak bergejala, sehingga tes rutin dan yang ditargetkan akan membuat sekolah dan perguruan tinggi terhindar dari peningkatan kasus positif," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock.
Jumlah infeksi COVID-19 di Inggris turun. Dalam sepekan hingga 19 Februari, satu dari 145 orang terinfeksi COVID-19, menurut data Kantor Statistik Nasional pada Jumat (26/2).
Sumber: Reuters.
Keluarga anak sekolah di Inggris akan dites COVID-19 dua kali dalam sepekan
Senin, 1 Maret 2021 7:39 WIB
Murid sekolah menengah dan mahasiswa akan dites COVID-19 dua kali sepekan. Mereka akan menjalani tes awal di sekolah atau di kampus sebelum beralih ke tes di rumah.