Roma (ANTARA) - Badan pengawas obat-obatan Italia, AIFA, pada Sabtu (30/1) mengumumkan pihaknya telah merestui penggunaan vaksin COVID-19 yang diproduksi AstraZeneca bersama Universitas Oxford, sehari setelah ada lampu hijau dari Badan Pengawas Obat-obatan Eropa (EMA).
AIFA merekomendasikan vaksin tersebut digunakan pada orang dewasa berusia 55 tahun ke bawah.
Baca juga: Hongaria dan Serbia memulai vaksinasi untuk para atlet Olimpiade
Vaksin AstraZeneca-Universitas Oxford menjadi vaksin ketiga yang disetujui di Uni Eropa setelah vaksin Pfizer-BioNTech dan vaksin Moderna.
"Kedatangan vaksin ketiga merupakan kontribusi penting terhadap gerakan vaksinasi yang sedang berlangsung," kata Dirjen AIFA Nicola Magrini.
Komisi ilmiah-teknis AIFA membenarkan bahwa vaksin AstraZeneca memiliki keampuhan sekitar 60 persen dan menjadi "opsi tambahan yang valid" dalam memerangi pandemi, katanya melalui pernyataan.
Baca juga: Menkes: Vaksinasi COVID-19 harus dilakukan cepat dengan target waktu 12 bulan
AIFA menambahkan bahwa mengingat data studi menunjukkan tingkat ketidakpastian dalam menilai bagaimana vaksin efektif bagi orang di atas usia 55 tahun, pihaknya merekomendasikan "penggunaan khusus " vaksin pada orang berusia 18-55 tahun.
Baca juga: WHO, UNESCO tegaskan peran penting jurnalis mendukung vaksinasi COVID-19
Pada Jumat (29/1) EMA menyebutkan bahwa belum ada hasil cukup bagi orang berusia di atas 55 tahun untuk menentukan seberapa efektif vaksin itu di kelompok tersebut. Namun menurutnya, vaksin masih dapat diberikan pada orang berusia lebih tua.
Sumber: Reuters.
Italia merestui penggunaan vaksin COVID AstraZeneca
Minggu, 31 Januari 2021 19:22 WIB
AIFA merekomendasikan vaksin tersebut digunakan pada orang dewasa berusia 55 tahun ke bawah.