Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Program Bela Beli Telur Peternak yakni dengan menjual telur ayam di tingkat konsumen seharga Rp21.000 per kilogram di Jabodetabek guna menyerap telur produksi peternak layer.
Kepala Bidang Harga Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Inti Pertiwi mengatakan program ini merupakan upaya untuk melakukan penyerapan telur yang saat ini mengalami kelebihan produksi hingga 32.000 ton.
"Kementan melakukan upaya penyerapan telur petani dengan Program Bela Beli Telur Peternak di pasar Jabodetabek. Program ini akan terus dilakukan sampai harga membaik di peternak," kata Inti saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Harga telur di DKI Jakarta stabil usai digelar pangan murah
Harga telur ayam di tingkat peternak saat ini berkisar Rp16.000-Rp17.000 per kilogram, berdasarkan data Asosiasi Peternak Layer Nasional. Berdasarkan ketentuan Permendag Nomor 7 Tahun 2020, harga acuan telur ayam di tingkat peternak sebesar Rp19.000-Rp 21.000 per kilogram, sedangkan di tingkat konsumen sebesar Rp24.000 per kilogram.
Inti berharap harga telur di tingkat peternak membeli melalui program Bela Beli Telur Peternak. Selain itu Kementan juga mengupayakan kelancaran distribusi telur dari produsen ke konsumen.
Baca juga: Polres Subang bagikan 250 paket telur kepada masyarakat terdampak COVID-19
"Kementerian Pertanian berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya penyerapan telur," kata Inti.
Ada pun pemicu turunnya harga telur adalah produksi yang berlimpah, namun tidak terserap banyak oleh pasar.
Hal itu karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terutama di wilayah Jawa yang diperpanjang sampai 8 Februari 2021, sehingga mengakibatkan konsumsi dan permintaan telur ayam berkurang.
Kementan menggelar program telur murah di Jabodetabek
Jumat, 29 Januari 2021 22:00 WIB
Kementan melakukan upaya penyerapan telur petani dengan Program Bela Beli Telur Peternak di pasar Jabodetabek. Program ini akan terus dilakukan sampai harga membaik di peternak.