Bogor, 27/3 (ANTARA) - Pakar lubang resapan biopori Institut Pertanian Bogor Ir Kamir R Brata, MSc melakukan sosialisasi mengenai manfaat biopori di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.
"Sosialisasi manfaat lubang resapan biopori (LRB) ini akan berlangsung selama tiga hari, sejak Selasa (27/3) hingga Kamis (29/3)," katanya saat menghubungi ANTARA dari Magelang, Selasa.
Kamir R Brata dalam paparan di depan Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayor Jenderal Bachtiar, SIP, dan ratusan prajurit TNI Angkatan Darat keluarga besar kesatuan Akademi Militer mengajak untuk terus menggalakkan pembuatan LRB karena bermanfaat bagi lingkungan hidup.
Berbicara di Gedung Sudirman Panca Arga 1 Akmil, ia menjelaskan bahwa lubang berdiameter 10 cm dengan kedalaman 100 cm bukan hanya untuk meresapkan air ke tanah, tetapi bermanfaat bagi sampah organik untuk makanan organisme di dalam tanah yang dapat menciptakan biopori untuk memperlancar peresapan air hujan ke dalam tanah.
Menurut dia, manfaat lainnya adalah mempermudah pelaksanaan penanganan sampah dengan 3 R (reduce, reuse, dan recycle) di tempat terdekat dengan sumbernya, sehingga tidak memerlukan pengangkutan dan tempat pembuangan ke tempat lain.
"Dengan demikian tidak perlu adanya penumpukan sampah di permukaan tanah," kata peneliti dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB itu.
Dikemukakannya bahwa sampah organik yang dihasilkan setiap rumah tangga dimasukkan ke dalam tanah segera dimanfaatkan keaneka-ragaman hayati dalam tanah, yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan).
Sampah tidak lapuknya, kata dia, dapat mempermudah para pemulung untuk didaur ulang.
"Air hujan yang cepat meresap ke dalam tanah sebagai simpanan air untuk menjamin ketersediaan air di musim kemarau," katanya.
Ia mengatakan, bila setiap manusia yang memerlukan air dan menghasilkan sampah, mau melakukan pemanfaatan air hujan dan sampah di kaplingnya masing-masing, maka bumi tidak akan terlalu "haus" seperti dipesankan pada peringatan Hari Air Dunia 22 Maret lalu, tetapi juga bumi tidak akan "lapar".
"Kenekaragaman hayati di dalam tanah cukup air dan makanan sehingga terus bekerja secara sinergis dengan keanekaragaman hayati di atas muka tanah," katanya.
Ia berharap pada peringatan Hari Bumi 22 April 2012 akan membawa kesadaran baru bagi manusia penghuni bumi ini berbuat nyata di tempatnya.
Sementara itu, Gubernur Akmil Mayjen TNI Bachtiar menegaskan bahwa kerusakan alam telah berlangsung terus-menerus, seperti penebangan hutan yang tidak dibarengi penanaman kembali.
Jika ada penghijauan atau penanaman pohon pun, kata dia, biasanya hanya bersifat seremonial belaka, sangat sedikit sekali yang benar-benar melaksanakan penghijauan dengan baik.
"Di lingkungan Akmil ini setiap hari menghasilkan 600 karung sampah organik yang kita buang. Sekarang kita sedang merancang teknik pengolahan sampah-sampah kita sendiri. Untuk memaksimalkan rencana menyelesaikan sampah ini, kita mengundang Bapak Kamir R Brata untuk membantu kita dengan teknologi LRB," katanya.
Sosialiasi itu, adalah rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Persit Kartika Chandra Kirana Pengurus Cabang Berdiri Sendiri (BS) Akmil.
Kegiatan lainnya adalah lomba balita sehat dan pendidikan usia dini antarcabang sejajaran Cabang BS Akmil.
Jadwal selanjutnya dari Kamir R Brata untuk sosialisasi LRB pada Rabu (28/3) di Akademi Militer, dan Kamis (29/3) di Komplek Perumahan Panca Arga Magelang.