Cisarua, Bogor (ANTARA) - Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan memamerkan hasil jerih payah relawan ketika dirinya menjabat sebagai Danrem 061/Suryakancana, yakni merevitalisasi hulu Sungai Ciliwung, yaitu Telaga Saat, Cisarua Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Pada awalnya air Telaga Saat kondisi hanya terlihat sekitar 10 sampai 15 persen saja, selebihnya tertutup oleh gulma, sedimentasi yang sangat tinggi," ungkapnya saat diwawancarai pada kegiatan penanaman pohon bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di 0 kilometer Sungai Ciliwung tersebut, Selasa.
Baca juga: Kepala BNPB hingga Bupati Bogor tanam ribuan pohon di hulu Sungai Ciliwung
Pada Februari 2018, Korem 061/Suryakancana secara konsisten melakukan rehabilitasi kawasan resapan air tersebut dengan melibatkan komunitas, anggota TNI, Polri, dan pecinta alam.
"Maka di situlah kita mulai pertama kali dengan relawan, sekitar 1.500 relawan di Bogor termasuk Cianjur, untuk sama-sama mengerjakan secara manual dulu," ungkap mantan Komandan Grup A Paspamres itu.
Baca juga: Kopassus bentangkan kain merah putih raksasa di Telaga Saat Puncak Bogor
Setelah melalui proses pembersihan gulma secara manual, pihaknya lantas bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk menata dan secara bertahap membuka Telaga Saat hingga kondisinya layak dikunjungi wisatawan seperti sekarang.
Kondisi telaga dengan luas sekitar 5,08 hektar itu mengkhawatirkan sebelum dibersihkan. Kedalamannya hanya sekitar 2-3 meter, berbeda dengan sekarang yang mencapai 5-7 meter.
"Memang Telaga Saat itu mempunyai banyak potensi, selain sebagai titik awal dari Ciliwung, ini ada daerah konservasi hutan, termasuk konservasi Elang Jawa ada di sini," kata Hasan.
Baca juga: Danrem 061/Suryakancana ajak Forkopimda kelola Telaga Saat
Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo di tempat yang sama memuji capaian yang dilakukan oleh Hasan. Menurutnya, saat itu, ia merupakan salah satu orang yang menugaskan Hasan memperbaiki lokasi 0 kilometer Sungai Ciliwung tersebut.
"Mereka yang merintis untuk merevitalisasi Telaga Saat. Kenapa dilakukan? karena teman-teman di Bogor tanda petik iri, Citarum sudah dikunjungi Bapak Presiden Jokowi, kemudian dapat program pemulihan revitalisasi Citarum yang sekarang kita kenal dengan nama Citarum Harum," tuturnya.*
Danjen Kopassus pamerkan Telaga Saat hasil revitalisasi di hulu Sungai Ciliwung Bogor
Selasa, 20 Oktober 2020 21:04 WIB
Pada awalnya air Telaga Saat kondisi hanya terlihat sekitar 10 sampai 15 persen saja, selebihnya tertutup oleh gulma, sedimentasi yang sangat tinggi.