Sydney (ANTARA) - Pemerintah Australia tengah berupaya untuk membuka kembali aktivitas perekonomian pada Juli mendatang, seiring dengan keberhasilan negara itu menahan laju penularan virus corona dengan karantina wilayah dan pembatasan sosial.
Dalam unggahan di media sosial Instagram, Perdana Menteri Scott Morrison mengungkapkan bahwa Ratu Elizabeth meneleponnya untuk menyampaikan selamat atas keberhasilan upaya Australia menangani wabah, serta kemampuan negara mempertahankan gelaran pacuan kuda ketika olahraga lainnya dihentikan.
Morrison dan pejabat negara lainnya akan mendiskusikan protokol kesehatan dalam rapat Kabinet Nasional pada Jumat (8/5) mendatang yang memungkinkan kegiatan bisnis berjalan lagi di tengah "lingkungan yang aman dari COVID-19".
Baca juga: Nepal menutup jalur pendakian Gunung Everest untuk cegah COVID-19
Karantina wilayah membuat sekitar satu juta pekerjaan di Australia hilang sejak pertengahan Maret, dan pemerintah menyebut kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh kebijakan itu mencapai empat miliar dolar Australia (setara hampir Rp40 triliun) per pekan.
"Pelajaran yang bisa diambil dari sejarah adalah semakin cepat masyarakat bisa kembali mendapat pekerjaan--mengurangi antrean pengangguran, akan semakin baik perekonomian dan masyarakatnya," kata Menteri Ekonomi Josh Frydenberg.
Akan ada tiga tahap untuk melonggarkan pembatasan sosial yang saat ini berlaku dan berdampak pada industri, dan pembukaan kembali kafe, restoran, dan kegiatan perdagangan eceran menjadi sejumlah sektor yang yang diutamakan.
Setiap negara bagian di Australia akan menjalankan pemulihan sesuai dengan keadaan dan kecepatan masing-masing, namun tujuan bersama membangkitkan kondisi normal tetap ditargetkan pada Juli.
Baca juga: Indonesia bantu bersihkan lahan kebakaran hutan di Australia
Per Rabu, negara bagian Queensland melaporkan nihil kasus baru COVID-19 sementara New South Wales melaporkan sembilan kasus baru, Tasmania dua kasus baru, dan Victoria 17 kasus baru.
Secara keseluruhan, terjadi kurang dari 7.000 kasus infeksi virus corona di Australia dan kurang dari 1.000 kasus aktif saat ini, dengan angka kematian relatif rendah, yakni 96 kasus.
Pemulihan kegiatan ekonomi juga mungkin akan bertepatan dengan pembukaan akses wilayah Australia dan Selandia Baru, yang dijuluki sebagai "trans-Tasman", seiring dengan pengurangan kasus COVID-19 secara signifikan di kedua negara.
Baca juga: Taman Safari Bogor galang donasi untuk satwa liar di Australia yang terancam punah
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, pada Selasa (5/5), melangsungkan rapat dengan Kabinet Nasional Australia untuk membahas pembukaan akses tersebut, namun kedua belah pihak menyebut bahwa diperlukan waktu yang cukup untuk melakukannya.
Sumber: Reuters.
Australia berupaya memulihkan ekonomi pada Juli pasca-wabah COVID-19
Rabu, 6 Mei 2020 13:44 WIB
Pelajaran yang bisa diambil dari sejarah adalah semakin cepat masyarakat bisa kembali mendapat pekerjaan--mengurangi antrean pengangguran, akan semakin baik perekonomian dan masyarakatnya.