Jakarta, (Antaranews Bogor) - Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina, M.Si menyatakan bahwa masyarakat peduli pada penggunaan sistem "e-voting" pada Pemilu.
"Mengapa masyarakat harus peduli akan hal ini, karena tahun 2015 akan diselenggarakan 202 Pilkada," katanya di Jakarta, Kamis.
Memberikan ulasan mengenai pelaksaan Pilkada 2015, di mana akan mulai dilaksanakan secara serentak, ia menegaskan bahwa KPU harus segera melaksanakan sistem "e-voting" (pemungutan suara secara elektronik).
Hal itu, kata dia, sangat penting untuk mengeliminasi sengketa hasil Pemilu.
"Dari sisi masyarakat dengan menggunakan sistem (e-voting) ini, transparansi sangat tinggi," kata Nia Elvina yang juga anggota peneliti Kelompok Studi Perdesaan Universitas Indonesia (UI) itu.
Apalagi, kata dia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah menyediakan sistem ini sejak tahun 2010.
Ia mengatakan dengan adanya sistem tersebut bisa diminimalisasi kecurangan dalam Pemilu.
"Sehingga waktunya relatif lebih cepat dan pemimpin yang terpilih bisa segera melaksanakan amanah dari rakyat, mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bersama," kata Sekretaris Program Sosiologi Unas itu.
Ia menambahkan bahwa masyarakat harus insyaf terhadap permasalahan politik yang menentukan nasibnya dalam Pemilu.
"Jika tidak proses demokrasi di negara kita akan stagnan," katanya.
Sosiolog: Masyarakat harus peduli "e-voting" dalam Pemilu
Kamis, 4 September 2014 12:59 WIB
"Mengapa masyarakat harus peduli akan hal ini, karena tahun 2015 akan diselenggarakan 202 Pilkada,"