Karawang (Antaranews Bogor) - Warga Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berjaga-jaga dengan mempersenjatai diri di sepanjang jalan akses menuju lahan sengketa yang akan dieksekusi Pengadilan Negeri setempat pada Selasa (24/6).
Umumnya, warga mempersenjatai diri dengan ketapel, bambu runcing dan panah. Selain itu, warga juga melakukan pemblokiran jalan akses menuju lahan sengketa yang akan dieksekusi Pengadilan Negeri Karawang.
Pantauan Antara, dalam jarak sekitar 2 kilometer untuk menuju menuju lahan sengketa antara warga petani dengan PT SAMP sudah dilakukan pemblokiran oleh warga setempat.
Warga setempat memangkas sejumlah pohon yang berada di sisi jalan akses menuju lahan sengketa. Pohon yang dipangkas itu sengaja "dipalang" di tengah jalan raya. Sehingga sulit untuk dilewati.
Pemblokiran dengan "memalangkan" pohon ukuran besar yang ditebang di akses menuju lahan sengketa itu dilakukan di sejumlah titik.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka menghadang tim eksekusi Pengadilan Negeri Karawang yang akan mengeksekusi lahan seluas 350 hektare di wilayah Telukjambe Barat.
Begitu juga beberapa ratus meter menuju lokasi, warga tetap memblokir jalan. Selain itu, juga terpasang puluhan spanduk menolak sikap Pengadilan Negeri Karawang yang memaksakan kehendak untuk mengeksekusi lahan sengketa.
Bahkan, ada beberapa spanduk yang menyatakan warga "siap mati untuk mempertahankan lahan yang diklaim sebagai milik PT SAMP.
Eksekusi lahan itu sendiri akan dilakukan sesuai dengan Surat Ketua Muda Perdata MA tanggal 15 Januari 2013 No.04/PAN.2/XII/357SPK/PDT/ 2012 perihal petunjuk pelaksanaan putusan No.160.PK/Pdt/2011.
Sementara itu, Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi melalui Kabag Ops Polres Karawang Kompol Imam Rahman menyataan telah menyiapkan sekitar 10.000 aparat kepolisian dibantu Brimob Polda Jabar dan Mabes Polri untuk mengamankan lokasi eksekusi lahan sengketa.
"Saat ini, sekitar 10 ribu personel kepolisian dari Polres Karawang, Polda Jabar, dan Mabes Polri yang didalamnya Brimob sudah siap untuk diturunkan dalam pengamanan eksekusi," katanya, di Karawang, Senin.
Dikatakannya, dari total personel yang mencapai sekitar 10 ribu personel itu terdiri atas 20 SSK Brimob Mabes Polri, 12 SSK Brimob Polda Jabar, 3 SSK Dalmas Polda Jabar dan sisanya 500 personil dari Dalmas Polda Jabar.
Disiapkannya ribuan personel Brimob dan Dalmas dari Mabes Polri dan Polda Jabar itu merupakan bagian dari bentuk antisipasi keamanan dalam pelaksanaan eksekusi di Desa Margamulya, Wanakerta dan Wanasari Kecamatan Telukjambe Barat.
Warga Karawang persenjatai diri tolak eksekusi tanah
Selasa, 24 Juni 2014 10:15 WIB