Jakarta (ANTARA) - Kenaikan harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur dipicu kelangkaan pasokan dari daerah penghasil, ujar otoritas setempat.
"Untuk harga yang cukup tinggi hanya jenis rawit merah saja, itu karena memang harga perolehan dari daerah sudah tinggi dan kelangkaan akan cabe jenis rawit merah itu sendiri," ujar Kepala Pasar Induk Kramat Jati Agus Lamun di Jakarta, Kamis pagi.
Baca juga: Mafia Pangan: Sabotase Ekonomi
Pasokan komoditas cabai di Pasar Induk Kramat Jati sebagian besar datang dari beberapa daerah penghasil di Pulau Jawa.
Cabai rawit merah di kalangan pedagang Pasar Induk Kramat Jati dijual seharga Rp85.000 per kilogram atau naik dari harga normal Rp15.000 sampai Rp22.000 per kilogram.
Baca juga: Kabupaten Sukabumi surplus cabai merah capai 200 kuintal tiap tahun
Kenaikan harga cabai rawit merah tidak hanya dikeluhkan pedagang, namun juga konsumen.
"Omzet jualan turun setengahnya sejak awal pekan ini," kata Ombot (47) pedagang cabai di blok sayur mayur Pasar Kramat Jati.
Baca juga: Harga cabai di pasar tradisional Karawang Jawa Barat melonjak
Konsumen dari kalangan pedagang masakan Padang, Ricky Fachiroz, mengatakan harga cabai rawit merah yang relatif tinggi membuatnya beralih pada jenis cabai merah keriting.
"Kebetulan harganya masih wajar. Mungkin cuma sedikit mengurangi rasa pedas di masakan saja," katanya.
Harga cabai rawit di Jakarta naik akibat pasokan berkurang
Kamis, 23 Januari 2020 9:14 WIB
Untuk harga yang cukup tinggi hanya jenis rawit merah saja, itu karena memang harga perolehan dari daerah sudah tinggi dan kelangkaan akan cabe jenis rawit merah itu sendiri.