Purwakarta (ANTARA) - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menginstruksikan agar para pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) pria di lingkungan Pemerintah Purwakarta memakai sarung dan peci atau pakaian ala santri pada Hari Santri Nasional Selasa (22/10).
"Para pejabat serta pegawai diwajibkan mengenakan pakaian muslim. Untuk pejabat laki-laki, memakai baju koko komplit dengan sarung dan peci. Untuk pejabat perempuan, menyesuaikan atau menggunakan gamis," katanya, di Purwakarta, Senin.
Baca juga: Bupati Purwakarta berharap santri jadi pelopor perdamaian
Ia mengatakan, imbauan tersebut sudah disampaikan kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Purwakarta, baik pegawai di lingkungan OPD maupun seluruh guru, termasuk pelajar.
Menurut dia, biasanya seragam yang digunakan ASN setiap Selasa itu pakaian dinas harian (PDH) berwarna, tetapi pada Hari Santri Nasional Selasa esok, pejabat tidak menggunakannya. Tapi mengenakan pakaian ala santri.
"Untuk warnanya, bebas. Tidak ada warna khusus," kata dia.
Baca juga: PBNU: Hari Santri momentum penguatan paham kebangsaan
Sementara itu, dalam rangkaian Hari Santri Nasional tahun ini, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Kementrian Agama Purwakarta akan menggelar dzikir, shalawat dan ceramah kebangsaan bersama Kiyai Ayip Abas dari Buntet, Cirebon.
Selain itu, akan dimeriahkan juga dengan berbagai kegiatan perlombaan, di antaranya lomba membaca dan menafsir kitab lomba cipta puisi, fotografi dan videografi.
Baca juga: Ma'ruf: Santri harus miliki peran bagi bangsa
Hari Santri, PNS pria di Purwakarta wajib memakai sarung dan peci
Senin, 21 Oktober 2019 21:43 WIB
Para pejabat serta pegawai diwajibkan mengenakan pakaian muslim. Untuk pejabat laki-laki, memakai baju koko komplit dengan sarung dan peci. Untuk pejabat perempuan, menyesuaikan atau menggunakan gamis.