Jakarta (Antaranews Bogor) - Direktur Sumber Daya Manusia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Kuky Permana Kumalaputra menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mendedikasikan motif batik dan tenun sebagai lambang kebesaran warisan budaya bangsa Indonesia.
"Dedikasi itu sebagai wujud apresiasi terhadap kekayaan budaya dan juga sebagai lambang kebesaran warisan budaya," katanya di Jakarta, Jumat.
Usai menerima penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk "Relief Lukisan 2 Dimensi Motif Batik dan Tenun Berbahan Dasar Semen Putih dan Bubur Kertas Terbesar Di Dunia" dari Ketua Umum MURI Jaya Suprana, ia menjelaskan bahwa dalam program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) perusahan itu mendasarkan pada kerangka "Lima Pilar" yang mencakup pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial-budaya-agama-olahraga, dan keamanan.
Program itu, katanya, dilaksanakan berdampingan dengan program pembangunan berkelanjutan.
Konsep pembangunan berkelanjutan dengan "triple bottom line", katanya, menjadi pedoman bagi perseroan dalam menjalankan program CSR.
Konsep tersebut, kata Kuky Permana Kumalaputra, menekankan pada tiga hal utama, yaitu: pertama, melestarikan lingkungan, kedua memberikan manfaat kepada masyarakat setempat, dan ketiga mempertahankan pertumbuhan perseroan.
Rekor MURI yang baru saja dicatatkan produsen semen "Tiga Roda" untuk lukisan dua dimensi berbahan dasar semen putih terbesar itu, kata dia, adalah komitmen atas pilar budaya yang selama ini terus dibangun.
Ia menambahkan, sebelumnya pada 27 Mei 2012, Indocement juga mendapat rekor MURI dalam penyelenggaraan acara "Temu Keluarga Toko Bahan Bangunan Terbanyak Sambil Bermain Angklung" yang diikuti oleh 9.000 peserta di Sentul, Kabupaten Bogor.
"Capaian itu juga merupakan salah satu upaya Indocement mengangkat angklung sebagai warisan budaya bangsa," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Indocement Sahat Panggabean didampingi Sales & Marketing Division Manager Troy D Soputro menjelaskan bahwa lukisan dua dimensi itu akan dipajang pada dinding Museum MURI di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta.
Sebanyak dua lukisan dua dimensi dengan ukuran 3 X 11 meter untuk motif batik, dan 3 X 13 meter untuk motif tenun itu, katanya, merupakan karya Sumarsono WH, seorang pengrajin sekaligus pemilik UMKM produk dekoratif berbahan dasar semen putih "Tiga Roda" dan bubur kertas bekas.
Sumarsono, katanya, adalah salah satu pemenang "Indocement Awards" 2012.
"Indocement Awards", katanya, merupakan ajang penghargaan kepada insan maupun institusi yang terus melakukan inovasi dan kontribusi kepada dunia konstruksi di Indonesia.
Selama 38 tahun lebih berkarya, menurut dia, Indocement sebagai salah satu produsen semen terbesar di Indonesia terus memberikan sumbangsih dalam pembangunan ekonomi dan juga pelestarian budaya Indonesia.
Seiring dalam menjalankan bisnisnya, Indocement terus memacu dan mendorong para pelaku industri kecil menengah yang berbasis semen untuk terus berinovasi dalam mengembangkan produk, katanya.
Sahat Panggabean juga menjelaskan bahwa ajang "Indocement Award" direncanakan digelar lagi pada 2014.
Indocement dedikasikan batik-tenun lambang kebesaran budaya
Jumat, 17 Januari 2014 19:39 WIB