Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengharapkan kesepakatan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia (Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement/I-EAEU FTA) dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku usaha.
Penandatanganan kesepakatan perdagangan ini ditargetkan diselenggarakan saat ajang EAEU Summit, St Petersburg, Rusia, pada 20-21 Desember 2025.
"Sekarang yang paling penting adalah bagaimana ketika perjanjian dagang ini sudah selesai, perjanjian ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata Budi dalam acara "Strategic Forum Perdagangan Internasional: Indonesia-EAEU FTA" di Jakarta, Senin.
Mendag menekankan pentingnya implementasi perjanjian dagang secara efektif agar akses pasar yang telah dibuka dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku usaha.
Tanpa kesiapan pelaku usaha dan dukungan kemitraan bisnis, ia mengingatkan bahwa perjanjian dagang berpotensi tidak memberikan manfaat maksimal.
Oleh sebab itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong pembentukan wadah komunikasi dan kemitraan bisnis antara Indonesia dan negara-negara EAEU.
"Kalau kita tidak mempunyai partner, kita tidak mempunyai mitra dagang, maka EAEU FTA tidak akan berjalan dengan baik, jadi nanti sekadar dokumen yang ditandatangani. Tetapi, yang penting adalah implementasinya," kata dia.
Seiring dengan semakin terbukanya akses pasar Indonesia ke EAEU dan sebaliknya, peluang tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk dapat meningkatkan total perdaga
Baca juga: Mendag minta kepala daerah di Indonesia perkuat pengawasan harga menjelang Natal
Baca juga: Mendag sebut target nilai ekspor 2025 tercapaingan Indonesia dengan kawasan tersebut.
