Makassar (ANTARA) - Jajaran kepolisian sedang mendalami kasus pengrusakan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Parangtambung yang mengakibatkan kaca jendela ruang kuliah pecah serta lima motor dibakar orang tidak dikenal dalam peristiwa itu.
"Kami saat ini masih melakukan penyelidikan dan pendalaman apa motif dari kejadian tersebut," kata Kapolsek Tamalate Kompol Syarifuddin kepada wartawan usai kejadian di kampus setempat, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Peristiwa itu terjadi pada petang hingga menjelang malam. Sejumlah orang tidak dikenal (OTK) masuk ke dalam Fakultas MIPA lalu tiba-tiba menyerang hingga merusak fasilitas kampus serta membakar kendaraan di area sekitar.
Dugaan sementara pihak kepolisian ada bentrokan melibatkan mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dengan mahasiswa Fakultas MIPA. Dari rekaman video diperoleh, kata Kapolsek, sejumlah OTK masuk merusak dan membakar motor di Fakultas MIPA, kemudian masuk ke wilayah Fakultas Teknik.
"Karena tadi, kalau kita lihat videonya itu mereka menyerang dari MIPA masuk di Teknik. Ada saling serang, masuk ke area Fakultas MIPA, itulah ada roda dua sebanyak lima unit terbakar," ujarnya di lokasi kejadian.
Dari informasi awal yang diterima, ia bersama personelnya dibantu tim Jatanras Polrestabes Makassar setelah berkoordinasi mendatangi lokasi untuk melakukan penanganan serta mencegah meluasnya pengrusakan. Penyerangan tersebut sangat cepat, dan para pelakunya sudah melarikan diri.
Saat petugas menyisir area kampus guna mengamankan situasi, ditemukan lima unit motor dalam kondisi terbakar di area Fakultas MIPA termasuk beberapa kaca jendela pecah akibat lemparan.
"Kami temukan lima motor terbakar di area MIPA. Ada juga kerusakan kaca di gedung fakultas. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Situasinya sudah aman," katanya menjelaskan.
Atas peristiwa itu, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan keamanan kampus dengan memperketat penjagaan utamanya di malam hari. Pihaknya juga menyarankan agar pintu gerbang utama di tutup setelah jam kuliah selesai, guna mengantisipasi kejadian susulan.
"Sebaiknya ditutup, dan kalau ada mahasiswa yang mau masuk untuk penelitian, sekuriti harus catat namanya dan apa kegiatannya," tuturnya sembari menekankan.
Merespons kejadian tersebut, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNM Arifin Manggau menyesalkan adanya pengrusakan fasilitas hingga pembakaran motor mahasiswa. Kendati demikian, pihaknya sedang berupaya menelusuri akar permasalahannya.
Meski demikian, ia menilai bentrokan itu dinilai ada kejanggalan karena terjadi di pada sore hari. Untuk mengetahui persoalannya, pihaknya segera menggelar pertemuan bersama pimpinan fakultas serta Pelaksana harian (Plh) Rektor UNM Prof Farida Patittingi (Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin).
"Kami belum tahu apakah ini persoalan pribadi atau ada pemicu lain. Besok, bersama para pimpinan fakultas akan melaksanakan rapat dengan Plh Rektor UNM untuk membahas langkah-langkah berikutnya," katanya.
Mengenai dengan aktivitas perkuliahan usai kejadian, kata Arifin,, keputusan akan diambil setelah hasil rapat yang dilakukan bersama pimpinan kampus.
"Belum ada keputusan apakah perkuliahan diliburkan. Kita masih menunggu hasil rapat Bersama nanti dengan Plh Rektor, UNM" katanya.
