Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memotivasi para dokter muda untuk melayani daerah-daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), sebagai upaya menangani kurangnya dokter serta distribusi dokter yang masih belum merata di Tanah Air.
Hal itu disampaikan oleh Ketua IDI Wilayah DKI Jakarta Cecilia R. Padang dalam acara pengukuhan dokter Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya yang bertemakan "In Corde Lux, In Manibus Cura" atau "hati yang bersinar dan tangan yang menyembuhkan dengan kepedulian" di Jakarta, Selasa.
"Adik-adik masih muda, perlu perjuangan. Dan harus kita menolong saudara-saudara kita yang nun jauh di sana. Kita tahu bahwa Pak Menteri (Kesehatan Budi Gunadi Sadikin) selalu katakan kita kekurangan dokter. Namun distribusinya yang tidak merata ini yang membuat kita kekurangan dokter di daerah-daerah terpencil," katanya.
Cecilia menjelaskan banyak peran bermanfaat yang bisa dijalankan dalam profesi dokter, mulai dari klinisi, periset, dosen, rektor, hingga dekan. Namun demikian, kata dia, apapun pilihannya para dokter perlu berpegang pada kode etik dan sumpah dokter.
23 dokter yang dikukuhkan pada hari itu, kata dia, memulai babak baru hidupnya sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena itu penting bagi para dokter muda itu untuk melayani dengan baik dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: IDI serukan pentingnya pemerataan sebaran dokter pada Hari Dokter Nasional
Baca juga: IDI bersama Pemkab Bekasi komitmen perkuat layanan kesehatan
Baca juga: Maluku tingkatkan kesehatan masyarakat kepulauan
