Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan komitmen memperkuat pelayanan kesehatan sekaligus menjaga profesionalitas tenaga medis melalui kolaborasi bersama pemerintah daerah.
Demikian disampaikan Sekretaris Umum IDI Cabang Kabupaten Bekasi Adi Pranaya saat kegiatan musyawarah cabang (Muscab) dan seminar IDI yang digelar di Gedung Bapelkes Lemahabang, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Sabtu.
"Antusiasme para dokter di Kabupaten Bekasi luar biasa. Ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan dan profesionalisme tenaga medis masih sangat tinggi," katanya.
Ia menyatakan, IDI Kabupaten Bekasi saat ini memiliki 2.290 anggota dokter, baik dokter umum maupun spesialis. Dari jumlah tersebut, 450 dokter masih dalam proses pendaftaran ulang anggota aktif.
Baca juga: Pemkab Bekasi dukung IDI layani kesehatan masyarakat
Dia menyebutkan tinggi partisipasi para dokter menunjukkan antusiasme besar dalam menyukseskan Muscab IDI Kabupaten Bekasi sebagai forum tertinggi organisasi di tingkat cabang.
Muscab kali ini sekaligus menjadi ajang demokrasi bagi para anggota IDI untuk memilih ketua cabang baru. Dua calon ketua yang maju adalah Iskandar dan Ahmad Syahlani.
Dirinya berharap siapa pun yang terpilih nanti dapat membawa IDI Kabupaten Bekasi menjadi organisasi yang lebih kuat, solid dan bersinergi dengan pemerintah daerah.
"Siapa pun yang terpilih, kami berharap bisa saling bergandeng tangan demi mewujudkan Kabupaten Bekasi yang lebih baik, tentu dengan tetap bermitra bersama pemerintah daerah," katanya.
Baca juga: Bekasi Masih Kekurangan Dokter
Menyoroti dinamika regulasi profesi kedokteran, Adi menjelaskan bahwa sejak ada perubahan pada era terbaru, kewenangan IDI dalam memberikan rekomendasi praktik dokter sudah dihapuskan dan dialihkan kepada kolegium.
Padahal, sebelumnya IDI memiliki peran penting dalam memberikan rekomendasi sebelum izin praktik diterbitkan oleh pemerintah daerah.
"Dengan perubahan tersebut, IDI tidak lagi memiliki peran langsung dalam pengawasan praktik dokter. Karena itu, kami berharap ke depan organisasi profesi seperti IDI bisa kembali digandeng pemerintah daerah agar fungsi pembinaan dan pengawasan tetap berjalan efektif," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Kabupaten Bekasi Tindak Klinik Tanpa Izin
Adi juga memaparkan bahwa IDI Kabupaten Bekasi memiliki sembilan bidang program terdiri atas lima bidang utama dan tiga bidang tim pemberdayaan anggota. Sejauh ini, IDI telah menangani lebih dari 10 kasus pembelaan anggota dan melakukan evaluasi etik terhadap 10 kasus lain.
"Semua program berjalan baik dan kami berharap ke depan IDI Kabupaten Bekasi bisa semakin berperan aktif dalam menjaga maruah profesi serta meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," kata dia.
