Karawang (Antaranews megapolitan) - Pencarian korban pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang di perairan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jabar dengan cara menyelam terkendala lumpur.
"Pencarian dilakukan dengan cara menyelam dan pencarian di permukaan air laut," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto, di Karawang, Senin.
Ia mengatakan, untuk pencarian dengan cara menyelam itu terkendala lumpur yang naik dari dasar laut. Saat kondisi lumpur naik, itu mempengauhi jarak pandang penyelam.
Proses pencarian korban dengan cara menyelam dihentikan sekitar pukul 17.00 WIB, itu sesuai dengan SOP. Sedangkan pencarian di permukaan laut hingga malam ini masih terus dilanjutkan.
Menurut dia, proses pencarian jasad korban melibatkan puluhan personel menggunakan 13 kapal patroli masing-masing dari Polda Jabar sebanyak tujuh unit, Mabes Polri enam unit dan helikopter tiga unit.
Ia mengatakan, hingga kini tim evakuasi belum menemukan bagian tubuh korban yang utuh dalam insiden tersebut.
"Seluruh kantong berisi potongan tubuh, seperti kaki, tangan dan organ lainnya," katanya.
Seluruh kantong jenazah itu langsung dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.
"Kantong jenazah ini kita kirim ke RS Polri via Pelabuhan Tanjung Priok," katanya.
Selain menemukan potongan tubuh, tim evakuasi juga menemukan serpihan pesawat serta barang-barang bawaan penumpang.
Pencarian korban Lion Air jatuh terkendala lumpur
Senin, 29 Oktober 2018 21:36 WIB
Pencarian dilakukan dengan cara menyelam dan pencarian di permukaan air laut.