Beirut (ANTARA) - Perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza belum ditandatangani karena ketidaksepakatan tentang daftar tahanan Palestina, kata juru bicara Hamas di Lebanon Walid Kilani kepada RIA Novosti pada Kamis.
"Perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza belum ditandatangani karena ketidaksepakatan tentang daftar pemimpin Palestina yang dipenjara dan diharapkan bisa dibebaskan dari penjara Israel," kata Kilani.
Di antara para tahanan itu, kata Kilani, adalah Marwan Barghouti, Abdullah Barghouti, Ahmad Saadat, Ibrahim Hamed, dan Hassan Salama.
Pelucutan senjata terhadap sejumlah gerakan perlawanan, termasuk Hamas, dan persoalan tentang pemerintahan Jalur Gaza tidak dibahas pada tahap perundingan tidak langsung di Mesir, imbuh juru bicara itu.
Seorang sumber Israel mengonfirmasi kepada CNN bahwa negosiasi tengah berlangsung terkait pembebasan para tahanan Palestina.
Sementara, jenazah pemimpin Hamas yang terbunuh, yaitu Yahya Sinwar dan Mohammed Sinwar, tidak akan dikembalikan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata tersebut, katanya.
"Tim sedang menyusun daftar tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan. Masalah ini belum terselesaikan," kata sumber tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Hamas sebut pelaksanaan perjanjian gencatan senjata diputuskan mediator
Baca juga: Hamas bakal mulai bebaskan sandera Israel setelah setujui kesepakatan gencatan senjata Gaza
Baca juga: Sekjen PBB apresiasi pengumuman gencatan senjata dan kesepakatan sandera di Gaza
