Kuala Lumpur (Antaranews Megapolitan) - Dengan kain kafan, penghitam mata dan bedak, penampilan Edi Hermawan memang cukup mencolok di antara ribuan suporter tim nasional sepak bola Indonesia yang hadir di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Senin (1/10).
"Tiga hari saya menyiapkan kostum pocong ini," kata Edi ketika ditemui Antara.
Edi, yang datang ke stadion untuk mendukung tim nasional sepak bola U-16 Indonesia menghadapi Australia di perempat final Piala U-16 Asia 2018, mengaku sengaja menggunakan pernak-pernik unik itu.
Pria yang sudah 12 tahun bekerja di Kuala Lumpur tersebut mengenakan pakaian pocong sebagai tanda duka atas dua peristiwa pilu yang menimpa Indonesia dalam waktu sekitar satu minggu terakhir.
Pertama yaitu kematian Haringga Sirla, suporter tim Liga 1 Indonesia Persija karena pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum pendukung Persib Bandung pada Minggu (23/9).
Kedua, terkait bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda wialayah Palu serta Donggala pada Jumat (28/8) di Provinsi Sulawesi Tengah.
"Pakaian ini menunjukkan rasa duka saya sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Sekaligus mengingatkan bahwa kehidupan manusia suatu saat akan berakhir, jadi sebisa mungkin berbuat yang terbaik bagi sesama ketika masih bernapas," ujar Edi.
Dia menambahkan, dirinya berharap semoga keluarga Haringga dan semua korban bencana di Palu serta Donggala diberikan kesabaran dan tawakal dalam menghadapi semua kesulitan.
Adapun pertandingan timnas U-16 Indonesia menghadapi Australia pada perempat final Piala U-16 Asia 2018 digelar di Stadion Nasional Bukit, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (1/10), dimulai pada pukul 15.30 WIB atau 16.30 waktu Malaysia.
Suporter Indonesia sendiri sudah memadati Bukit Jalil sejak siang hari atau sekitar pukul 12.00 waktu setempat.
Laga ini penting karena mempertaruhkan tempat di Piala Dunia U-17 tahun 2019 yang diberikan kepada para semifinalis Piala U-16 Asia 2018.
Pocong Indonesia hadir di Stadion Bukit Jalil
Senin, 1 Oktober 2018 17:08 WIB
Tiga hari saya menyiapkan kostum pocong ini