Jakarta (ANTARA) - Ribuan warga Jakarta Timur menggelar deklarasi menolak kerusuhan dan menyatakan dukungan terhadap program Presiden Prabowo Subianto di kawasan pintu Air Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu.
Sekitar 5.000 warga yang berasal dari 10 kecamatan dan 65 kelurahan hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka menyerukan aparat penegak hukum untuk menindak tegas penghasut, perusuh, hingga penjarah yang terlibat dalam kerusuhan pada akhir Agustus lalu.
“Kami ingin mengabarkan bahwa Jakarta Timur baik-baik saja. Jadi tidak benar jika disebut rusuh. Kami menolak kerusuhan, kami menolak penjarahan,” kata Koordinator Warga Jakarta Timur, Edi Marzuki.
Ia menambahkan, deklarasi itu diharapkan menjadi dorongan agar peristiwa serupa tidak terulang.
“Dimana ada perusuh tangkap, dimana ada orang bikin hoaks tangkap, dimana ada orang menjarah tangkap dan serahkan kepada yang berwajib,” ujarnya.
Selain deklarasi, warga yang hadir mengenakan kaos putih serta membawa poster penolakan kerusuhan. Mereka juga melakukan senam bersama sebagai simbol pesan damai dan dukungan terhadap stabilitas sosial.
Edi menegaskan acara itu sekaligus menjadi bentuk dukungan warga Jakarta Timur terhadap seluruh program kerakyatan Presiden Prabowo Subianto.
“Acara intinya adalah Jakarta mendukung seluruh program Presiden Bapak Prabowo Subianto,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, warga juga membacakan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura), yakni menangkap penghasut, perusuh, dan penjarah; menolak hoaks dan fitnah di media sosial; serta memaksimalkan program kerakyatan Presiden Prabowo, seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih.
