Jakarta (ANTARA) - Pemurni air (water purifier) SESERA buatan Sytecs, Jepang telah hadir di Indonesia yang berguna bagi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi air minum bebas mikroba seperti virus dan bakteri.
Advisor Sytects. Co. Ltd. Susilo Richard dalam keterangannya, Selasa mengatakan Mikroba berukuran 0,01 micron pun tidak bisa lolos dari alat pemurni air SESERA.
Richard menjelaskan perlu waktu 20 tahun untuk mengembangkan air bermutu tinggi melalui proses rekapitulasi lapisan tanah secara alamiah dengan meneliti efek terhadap air oleh mineral alami sehingga SESERA bisa dilempar ke pasar.
SESERA, menurut dia bermuatan karbon aktif 1 yang berfungsi menyerap kekeruhan dan kadar sisa klorin bebas, sedangkan batu maifan yang berpori-pori banyak, menyerap kotoran berukuran 10 – 30 nanometer, begitu pula batu karang yang membuat air menjadi “lebih lembut”.
Sedangkan karbon aktif 2 menyaring lagi sisa-sisa benda asing yang belum tersarin, dan yang tidak ada di tempat lain, batu Kiyouseki, hasil tambang dari Desa Katashina, Perfektur Gunma, Jepang dengan fungsi “melembutkan” dan melezatkan rasa air.
“Adanya elemen batu Kyoseki pada permurni air SESERA, membuat produk ini tidak bisa dijiplak atau ditiru oleh pihak lain, “ kata Richard.
Elemen lain dalam SESEKI, lanjutnya, adalah membran serat berongga penghilang kekeruhan yang mampu menyaring jasad renik (microorganisme) berukuran 0,01 micron.
Kelebihan lain, SESEKI mudah dioperasikan, cukup disambungkan dengan keran ait di dapur, tidak menggunakan listrik, selain digunakan di perumahan, juga pada saat rekreasi atau dalam situasi bencana alam di mana air minum yang higienis sukar didapat.
SESERA yang dibandrol dengan harga terendah Rp7,9 juta per unit, bebas perawatan, hanya catride berisi filter yang perlu diganti setiap sekitar dua tahun jika digunakan di Indonesia yang tingkat kekeruhan rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan Jepang.
SESERA sejauh ini baru digunakan di Jepang dan Taiwan, kini juga sedang mencari agen, dan kemungkinan untuk membangun pabrik di Indonesia.
