Bogor (Antaranews Megapolitan) - Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali mewisuda lulusannya sebagai Sumberdaya Manusia (SDM) yang berkualitas dan siap membangun sektor pertanian dalam arti luas. Pada Wisuda Program Pendidikan Sekolah Vokasi ini, IPB menyerahkan ijazah kepada 974 orang lulusan ahli madya di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor, (28-29/8).
Mereka adalah 186 orang lulusan ahli madya dari Program Studi Komunikasi, 2 orang lulusan ahli madya dari Program Studi Ekowisata, 20 orang lulusan ahli madya dari Program Studi Teknik Komputer, 66 orang lulusan ahli madya dari Program Studi Teknologi dan Manajemen Ternak, 18 orang lulusan ahli madya dari Program Studi Manajemen Agribisnis, 123 orang lulusan ahli madya dari Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan, 226 orang lulusan ahli madya dari Program Studi Akuntansi, 8 lulusan ahli madya dari Program Studi Manajemen Informatika, 116 lulusan ahli madya dari Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi, 64 lulusan ahli madya dari Program Studi Teknologi Industri Benih, 3 lulusan ahli madya dari Program Studi Manajemen Industri, 52 lulusan ahli madya dari Program Studi Analisis Kimia, 58 lulusan ahli madya dari Program Studi Paramedik Veteriner, 6 lulusan ahli madya dari Program Studi Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan dan 26 lulusan ahli madya dari Program Studi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya.
Rektor IPB, Dr. Arif Satria dalam sambutannya mengatakan bahwa tantangan pembangunan nasional saat ini dan mendatang dirasakan semakin berat. Salah satu permasalahan yang masih perlu mendapatkan prioritas dalam pembangunan nasional adalah penguatan daya saing melalui peningkatan kompetensi sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia yang berdaya saing akan mampu mengubah setiap tantangan menjadi peluang. Inilah salah satu soft skill yang harus dibangun bagi lulusan perguruan tinggi di Indonesia selain kemampuan penalaran dan kreativitas.
“Selain itu, tantangan lain yang patut kita cermati di bidang ketenagakerjaan adalah bagaimana menyiapkan tenaga kerja terampil. Namun, kini kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi cenderung sebagai pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator) atau entrepreneur (wirausahawan). Adapun lapangan pekerjaan yang tersedia pertumbuhannya tidak sebanding dengan banyaknya lulusan pendidikan tinggi setiap tahunnya. Hal ini harus kita sikapi dengan adaptif, terutama para lulusan yang akan terjun ke dunia kerja,” kata Rektor.
Rektor menegaskan, perkembangan teknologi yang sangat pesat beberapa tahun terakhir, dan semakin menyatukan dunia dan menyingkirkan sekat-sekat geografis sehingga menghasilkan Revolusi Industri 4.0 yang dicirikan dengan Cyber Physical Systems, Internet of Things, dan networks. Fenomena internet, media sosial, hingga program-program berbasis Android atau iOS dan lain-lain, bukan hanya memudahkan komunikasi antar masyarakat, tetapi juga mengubah paradigma dalam bidang ekonomi, politik, pengembangan ilmu pengetahuan serta budaya. Oleh karena itu, teknologi menjadi penentu kecenderungan perubahan dunia.
Fenomena tersebut hendaknya menjadi dorongan dan semangat dalam berkiprah dan berkarir di tengah-tengah masyarakat. Berbekal keterampilan dan kompetensi yang diperoleh selama menempuh pendidikan di Sekolah Vokasi IPB, para lulusan memiliki kesempatan berharga untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja maupun sebagai entrepreneur pada sektor-sektor utama pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama pertanian dalam arti luas.
“Pada kesempatan ini saya sampaikan bahwa IPB telah mengukir berbagai prestasi membanggakan. Alhamdulillah, tahun 2018 ini lembaga pemeringkatan internasional QS mengumumkan bahwa IPB menjadi salah satu dari 100 Perguruan Tinggi terbaik di dunia versi QS World University Ranking by Subject Agriculture and Forestry. Pertengahan bulan Agustus ini, mahasiswa baru IPB angkatan 55 telah mencetak rekor dunia The Most 3D People Formation,” ujar Rektor.
Di tingkat nasional, IPB mendapat Peringkat Ketiga Klusterisasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Non-Vokasi yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Selama dua tahun ini (2017 dan 2018) IPB juga mendapat Anugerah Widyapadhi Peringkat 1 Nasional sebagai penghargaan atas upaya IPB untuk mengembangkan inovasi dan komersialisasi inovasi. IPB juga mendapat Penghargaan Mitra Peneliti Asing Terbaik Kategori Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
“Tak lupa saya sampaikan terima kasih kepada seluruh peneliti yang berkolaborasi membangun iklim penelitian sehingga menghasilkan inovasi-inovasi untuk pembangunan,” imbuhnya.
IPB juga mendapatkan penghargaan Perguruan Tinggi Peringkat I Nasional Kriteria SDM selama dua tahun berturut-turut. Peringkat I Nasional Bidang Inovasi Tahun 2018 dan Peringkat II Nasional Kriteria Kemahasiswaan. Selain itu, IPB mendapat anugerah Peringkat I Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dengan Rapor Terbaik dalam Pelaksanaan Program, Kegiatan dan Anggaran Tahun 2017, Peringkat III Anugerah Humas PTN dan Kopertis 2017 Kategori Publisitas dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, serta Peringkat III atas Keterbukaan Informasi Publik.
“Tahun ini, IPB membuka tiga kelas internasional sebagai wujud IPB menuju World Class University. Kita juga patut berbangga dengan prestasi mahasiswa IPB yang telah diraih oleh Agriaswara melalui penghargaan 1st Prize Kategori Mixed Choir dalam 54th International Montreux Choral Festival di Swiss. Di tingkat nasional Saudara Arga Putra Panatagama mendapat Peringkat II Mahasiswa Berprestasi Nasional Program Sarjana dan Saudara Sulthonul Mubarok menjadi Finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional Program Diploma,” ujar Rektor IPB.
Dr. Arif Satria berharap para lulusan dapat bekerja di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan masa depan yang gemilang dan cemerlang.
“Masa depan kita adalah tanggung jawab pribadi kita sehingga kitalah sebagai pemimpin diri yang harus menentukan masa depan. Rencanakanlah masa depan dengan sungguh-sungguh dan penuh persiapan karena keberuntungan akan muncul ketika kesempatan bertemu dengan persiapan. Selamat bergabung kepada seluruh lulusan pada hari ini dengan Himpunan Alumni IPB, sehingga Alumni IPB semakin kuat dan kompak dengan semangat “Satu Hati Satu IPB” demi membangun IPB dan Indonesia,” imbuhnya. Hingga wisuda pada tahap ini, IPB telah memiliki 153.186 alumni. (Awl/Zul)
Lulusan Sekolah Vokasi IPB harus menjadi entepreneur di sektor pertanian
Jumat, 31 Agustus 2018 9:15 WIB
Kini kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi cenderung sebagai pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator) atau entrepreneur (wirausahawan).