Tangerang (ANTARA) - Aliansi Masyarakat Lingkar di Tempat Pembuangan Akhir Rawa Kucing Kota Tangerang, Banten, menyambut penyelesaian Peraturan Presiden tentang Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan segera direalisasikan untuk mengatasi gunungan sampah.
"Kami sudah 33 tahun mengalami dampak dari sampah dan sudah tak betah lagi. Semoga proyek PLTSa ini bisa segera diterapkan di Kota Tangerang untuk mengatasi gunungan sampah di TPA Rawa Kucing," kata Ketua AMAL TPA Rawa Kucing Bambang Wahyudi di Tangerang, Rabu.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan Perpres tentang PLTSa sudah selesai semua dan menunggu proses perundangan sebelum akhirnya diterbitkan.
"Yang menggunung-menggunung (sampah) nanti akan kerja sama dengan beberapa kalangan untuk kita selesaikan secepat-cepatnya. Nanti akan kita selesaikan dalam 3-6 bulan ini persyaratan perizinan, sehingga nanti Danantara bisa menyelesaikan dalam tempo 1 atau 1,5 tahun," kata Menko Zulkifli Hasan.
Bambang Wahyudi mengatakan komitmen Presiden Prabowo yang ingin mengatasi masalah sampah sangat dinantikan masyarakat. Apalagi sistem yang digunakan ramah lingkungan dan menghasilkan energi listrik.
"Kami sangat berharap, proyek PLTSa ini bisa terealisasi cepat dan segera untuk mengelola 1.600 ton sampah sehari di Kota Tangerang serta yang telah menggunung di TPA," tambahnya.
Bambang mengatakan sebelumnya warga sekitar TPA Rawa Kucing menaruh harapan besar adanya kerja sama Pemkot Tangerang dengan PT Oligo Infra Swarna Nusantara terkait proyek Pembangkit Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Namun sejak kerja sama ditandatangani pada 9 Maret 2022 proyek tak kunjung berjalan. Bahkan hingga September 2025 dokumen amdal belum rampung, pembebasan lahan tambahan 3,5 hektare di Jatiuwung tidak jelas serta pembangunan konstruksi sama sekali belum dimulai.
Padahal sesuai amanat dalam Perpres Nomor 35 Tahun 2018, kata dia, pada 9 Juni 2025 PSEL sudah seharusnya memasuki tahap operasional. Maka itu masyarakat berharap agar Pemkot Tangerang melakukan revisi kerja sama dengan PT Oligo Infra Swarna Nusantara.
