Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Ustadz Abdul Somad menyiratkan penolakannya maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Alasannya ingin fokus di bidang pendidikan dan dakwah.
Penolakan tersirat itu disampaikan Abdul Somad melalui akun instagram terverifikasi miliknya @ustadzabdulsomad.
Dalam akunnya Abdul Somad mengunggah foto Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan politikus senior PKS Salim Segaf Al Jufri. Dalam keterangan foto yang diunggah itu, Abdul Somad menuliskan pesan sebagai berikut:
"Selamat! Ternyata kerumunan sudah berubah menjadi barisan kekuatan.
Baca: Prabowo-SBY gelar pertemuan lanjutan, untuk apa?
Baca: Forum Ijtima Ulama Rekomendasikan Prabowo Subianto sebagai Capres
Prabowo-Habib Salim pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan tentara dan kelembutan ulama, Jawa non-Jawa, nasionalis-religius, plus barokah darah Nabi dalam diri Habib Salim.
Biarlah saya jadi suluh di tengah kelam, setetes embun di tengah sahara. Tak sungkan berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo.
Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian sahabat ingin membaiat Abdullah -anak Sayyidina Umar- sebagai pengganti. Beliau menolak lembut karena bidang pengabdian ada banyak pintu.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berencana menemui Ustad Abdul Somad. Itu dilakukan karena ustad yang tengah populer itu merupakan figur bakal calon Wakil Presiden yang diusulkan Forum Ijtima Ulama.
Baca: Pengamat: Jokowi akan tarung ulang dengan Prabowo
Baca: LIPI: Elektabilitas Jokowi masih di atas Prabowo
"Kita ingin bertemu dengan beliau supaya kenal, kan ini direkomendasikan. Jadi kalo misalnya besok, Ustad Abdul Somad bisa kita ingin silaturahim dulu, mendengarkan pandangan-pandangannya seperti apa, pemikiran-pemikiran seperti apa," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
Sebelumnya Forum Ijtima Ulama merekomendasikan dua figur cawapres pendamping Prabowo yakni Al Habib Salim Segaf Al-Jufri serta Ustad Abdul Somad.
Fadli mengatakan bahwa apabila calon usulan Forum Ijtima Ulama dapat disepakati partai koalisi, maka terbuka lebar bagi Salim Segaf maupun Abdul Somad untuk disepakati sebagai cawapres.
Baca: Capres versi alumni presidium 212
"Ini mekanisme partai, karena memang partai politik lah yang mencalonkan Presiden dan Wakil Presiden," jelasnya.
Fadli mengatakan meskipun dua nama cawapres yang diusulkan ulama itu tidak masuk dalam survei, namun tetap akan dipertimbangkan.
"Kita kan ingin mencari calon yang juga terkuat, yang bisa memperkuat elektabilitas konfigurasi. Ya kita cari 'the dream team' lah," jelasnya.
Ustad Abdul Somad sampaikan kode penolakan menjadi cawapres
Senin, 30 Juli 2018 23:56 WIB
Selamat! Ternyata kerumunan sudah berubah menjadi barisan kekuatan.