Kupang (Antaranews Megapolitan) - Joko Widodo akan "remach" dengan Prabowo Subianto dalam Pemilu Presiden 2019, kata pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Mikhael Bataona.
Mikhael Bataona kepada Antara di Kupang, Senin, memperkirakan pada pertarungan ulang (rematch) itu calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo pada Pilpres mendatang bakal menentukan kemenangan pasangan ini.
"Kekuatan Prabowo akan sangat bergantung pada calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres mendatang," katanya.
Sebaliknya, Jokowi dengan atau tanpa wakil presiden yang moncer sekalipun, tetap menjadi magnet untuk sebagian besar pemilih di kantong-kantong pasangan Jokowi dan JK dalam Pilpres 2014.
Kantong-kantong Jokowi/JK itu mulai dari Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Sulawesi, dan Papua.
Sebaliknya, katanya lagi, Prabowo akan sangat diuntungkan oleh keterpecahan suara dalam Pilgub DKI sehingga bisa saja unggul di Jakarta, Banten, Jawa Barat, sebagian Sumatra, dan NTB.
Namun, tidak menutup kemungkinan di basis-basis Prabowo ini suara Jokowi bisa naik atau lebih banyak dari suara pada Pilpres 2014, bahkan unggul tipis karena persepsi publik soal kinerja.
Jokowi masih bisa memenangi pertarungan ulang ini apabila tidak ada kejadian luar biasa hingga Pilpres 2019," katanya.
Misalnya, tidak ada krisis ekonomi dan tidak ada kasus yang dieksploitasi menjadi isu nasional yang mencekam, seperti Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017.
Pengamat: Jokowi akan tarung ulang dengan Prabowo
Senin, 23 Juli 2018 22:33 WIB
Jokowi dengan atau tanpa wakil presiden yang moncer sekalipun, tetap menjadi magnet untuk sebagian besar pemilih di kantong-kantong pasangan Jokowi dan JK dalam Pilpres 2014.