Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto memastikan pemerintah akan membeli alat utama sistem senjata (alutsista) baru dalam ajang pameran Indo Defence 2025.
"InSya-Allah ada," kata Donny Ermawan saat ditemui awak media di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu.
Namun demikian, Donny enggan memberi tahu jenis alutsista apa yang akan dibeli Kemhan di ajang pameran tingkat internasional itu.
Dia juga enggan memberi tahu asal negara perusahaan alutsista dan jenis kontrak pembelian yang akan ditandatangani. "Nanti aja, nanti enggak rahasia ya," kata Donny.
Baca juga: KSAL akui saat ini belum miliki sensor bawah laut dan baru diajukan ke Kemenhan
Baca juga: Kemenhan sebut hibah kapal perkuat kerja sama pertahanan Jepang dan Indonesia
Donny hanya menjelaskan kontrak pembelian alutsista itu bisa dilakukan dengan industri dari dalam ataupun luar negeri.
Pihaknya, kata dia, memiliki banyak pilihan dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan manapun.
"Silakan saja mereka membuat kontrak-kontrak, kerjasama antar mereka itu kita persilakan," jelas Donny.
Untuk diketahui, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang kerap digelar pemerintah melalui Kementerian Pertahanan.
Baca juga: Kemenhan sebut program wajib militer butuh biaya besar
Sebelumnya, kegiatan Indo Defence direncanakan pada November 2024, tapi urung dijalankan karena Indonesia saat itu sedang mengalami masa transisi pemerintahan.
Kini, kegiatan tersebut kembali digelar di tahun 2025 tepatnya 11 Juni sampai 14 Juni di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dalam pameran ini, tercatat ada 1.180 perusahaan dari 55 negara yang ikut serta memamerkan alutsistanya. Beberapa negara besar yang sudah menjalin kerja sama militer dengan Indonesia pun turut hadir salah satunya Amerika Serikat dan Turki.