Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana mengatakan perlu adanya terobosan baru untuk mengatasi dan mencegah kasus tawuran antarpelajar di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
"Pencegahan tawuran pelajar menjadi salah satu perhatian kami dalam upaya meningkatkan kualitas dunia pendidikan di Kota Sukabumi," katanya di Sukabumi, Jumat.
Menurut Bobby, untuk membuat terobosan dalam upaya mencegah terjadinya tawuran antar pelajar harus ada kerja sama antara guru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi dan alat penegak hukum seperti kepolisian serta yang paling utama melibatkan masyarakat khususnya orang tua.
Harus diakui selama ini orang tua murid jarang dilibatkan secara langsung untuk mencegah tawuran dan baru dilibatkan setelah tawuran terjadi. Seharusnya seluruh komponen bekerja sama sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing khususnya dalam pengawasan.
Baca juga: Polres Sukabumi kembalikan pelajar pelaku duel ke orang tua
Baca juga: Kasatreskrim: Ada yang ubah keaslian video duel antar-pelajar
Pengawasan yang dilakukan guru, alat penegak hukum dan pemerintah terhadap pelajar ada keterbatasan. Sehingga, orang tua yang memiliki peran utama untuk melakukan pengawasan dalam upaya mencegah terjadinya aksi tawuran.
Salah satu bentuk pengawasan yang harus dilakukan orang tua adalah memantau aktivitas anaknya di luar rumah mulai dari berangkat hingga pulang sekolah maupun tempat berkumpulnya, dengan cara memastikan anak masuk dan pulang sekolah sesuai jadwal.
Kemudian memantau aktivitas saat bersama rekannya maupun alat komunikasi atau media sosial. Tujuannya untuk anak merasa terawasi sehingga saat memiliki niat untuk melakukan hal negatif, anak akan berpikir dua kali.
Baca juga: Satpol PP Sukabumi tingkatkan patroli cegah aksi tawuran antar-pelajar
"Inovasi dan terobosan baru harus diciptakan untuk mencegah kembali terjadinya kasus tawuran antarpelajar. Karena jika hanya mengandalkan apa yang telah dilakukan sebelumnya maka pencegahan dipastikan tidak akan efektif dan kasus tawuran pasti akan terjadi kembali," tambahnya.
Di sisi lain, Bobby mengatakan pihaknya banyak mendapatkan masukan agar kasus tawuran pelajar tidak terjadi lagi, salah satunya dengan memberikan sanksi yang ada efek jera.
Namun demikian, pemberian efek jera kepada pelaku tawuran harus melibatkan orang tua jangan sampai nanti ketika ada tindakan tegas, kemudian ada orang tua yang tidak menerima terpaksa harus menghentikan tindakan tegas itu.
Terkait sanksi, tentunya harus ada kesepakatan antara guru, aparat penegak hukum, orang tua dan pelajar dengan membuat perjanjian terkait sanksi jika terlibat tawuran.