Jakarta (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Mudi menyoroti Visi 2030 negara itu saat memperingati Saudi Founding Day atau Hari Berdirinya Arab Saudi, pada Rabu.
"Kami di Kerajaan Saudi senantiasa terus melakukan berbagai macam upaya, sesuai dengan Visi Saudi Arabia 2030," kata Dubes Faisal di acara perayaan yang diselenggarakan di Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Rabu.
Saudi Founding Day merupakan salah satu hari besar yang dirayakan oleh Arab Saudi setiap tahunnya.
Di Arab Saudi, Saudi Founding Day diperingati pada 22 Februari untuk merayakan hari berdirinya Kerajaan Arab Saudi yang didirikan oleh Raja Muhammad bin Saud pada 1727, dan dilanjutkan oleh raja-raja berikutnya sampai Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Pada masa modern saat ini, Kerajaan Arab Saudi, kata Dubes Faisal, telah menjadi negara yang kuat yang memiliki pengaruh besar di kawasan, di dunia Islam, dan juga di dunia internasional.
"Di kawasan, di dunia Islam, di dunia internasional, Arab Saudi adalah negara yang kuat. Negara yang sangat kuat," katanya.
Selain kuat, Arab Saudi juga memiliki pemimpin yang sangat bijaksana. Oleh karena itu, Dubes Faisal mengaku sangat senang dan bangga atas semua kemajuan yang telah dicapai kerajaan itu.
Untuk melanjutkan pencapaian tersebut, Dubes Faisal menegaskan bahwa negara itu terus melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan Visi 2030 yang telah ditetapkan kerajaan tersebut.
Visi 2030 Kerajaan Arab Saudi sendiri merupakan sebuah rencana strategis yang diluncurkan oleh Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Muhammad bin Salman bin Abdulaziz al-Saud pada 2016 yang mencakup sejumlah sasaran dan strategi reformasi untuk keberhasilan ekonomi jangka panjang.
Melalui peringatan Saudi Founding Day tersebut, Dubes Faisal menyampaikan harapan untuk keamanan dan kesejahteraan rakyat dan negara itu.
"Kami berdoa kepada Allah Subhanahu Wata'ala semoga Arab Saudi tetap terjaga, baik itu raja, masyarakat, dan juga negaranya," katanya.