Surabaya (ANTARA) - Pemerintah telah menetapkan Karisma Event Nusantara 2025, yakni 110 program kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif di seluruh provinsi yang akan berlangsung pada tahun ini.
Penetapan itu berdasarkan Keputusan Menteri Pariwisata Nomor SK/13/HK.01.02/MP/2025 tentang Penetapan 110 Karisma Event Nusantara (KEN) 2025.
Kegiatan tahunan ini berdasarkan usulan dari seluruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, yang kemudian ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata.
Jawa Timur menjadi provinsi yang paling banyak kegiatannya yang masuk dalam KEN 2025 dengan meloloskan 11 acara festival, menjadikan tertinggi di Indonesia, mengungguli provinsi lain dalam seleksi yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan diterima di Surabaya, Minggu menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut.
Ia menilai keberhasilan ini merupakan bukti nyata kekayaan budaya dan potensi pariwisata Jawa Timur yang terus berkembang.
"Alhamdulillah, Jawa Timur kembali mencatatkan prestasi dengan meloloskan 11 acara di KEN 2025. Ini adalah hasil kerja keras seluruh pihak yang terus mendorong pengembangan pariwisata di daerah," ujar Khofifah di sela-sela kegiatan retret di Magelang.
Ada 11 acara festival yang masuk dalam daftar KEN 2025 dari Jawa Timur meliputi: Ngawi Batik Fashion, Festival Nasional Reog Ponorogo dan Grebeg Suro, Festival Musik Tong-Tong Sumenep, Segoro Topeng Kaliwungu Lumajang, Festival Ronthek Pacitan, Eksotika Bromo, Banyuwangi Ethno Carnival, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi, Tong Tong Night Market Malang, Festival Rujak Uleg Surabaya, serta Jember Fashion Carnaval.
Khofifah mengungkapkan bahwa ini adalah tahun ketiga berturut-turut Jawa Timur meraih jumlah acara terbanyak dalam ajang KEN.
Pada tahun sebelumnya, Jawa Timur mencatatkan delapan acara festival, sementara pada tahun ini berhasil meningkatkan jumlahnya menjadi 11.
"Tahun ini, kita unggul dari Jawa Tengah yang menyumbang delapan acara dan Sumatera Barat dengan sembilan acara. Ini menunjukkan bahwa pariwisata Jawa Timur terus tumbuh dan menjadi daya tarik utama di Indonesia," tambah Khofifah.
Kementerian Pariwisata setiap tahun melakukan kurasi ketat terhadap ratusan acara dari 38 provinsi. Seleksi dilakukan berdasarkan kualitas, inovasi, serta dampaknya terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Khofifah optimistis keberhasilan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Ia merujuk pada data kunjungan wisatawan tahun 2024, yang mencatat 218,7 juta perjalanan wisatawan nusantara dan 322 ribu kunjungan wisatawan mancanegara.
"Capaian ini menunjukkan tren positif pariwisata Jawa Timur. Tahun 2024 menjadi tahun dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi dalam lima tahun terakhir," ujarnya.
Salah satu kebanggaan Jawa Timur, Jember Fashion Carnaval, berhasil masuk dalam Top 10 KEN 2025.
Menurut Khofifah, acara tersebut telah diakui secara internasional sebagai salah satu karnaval mode terbesar di dunia.
"Jember Fashion Carnaval tak hanya menampilkan desain busana inovatif, tetapi juga memadukan unsur seni, budaya, dan pariwisata, menjadikannya daya tarik global," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Evy Afianasari, turut mengapresiasi capaian ini. Ia menegaskan komitmen untuk terus mengembangkan acara-acara unggulan tersebut.
"Kami berupaya agar acara ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah serta memperkuat citra Jawa Timur sebagai destinasi wisata unggulan," ujar Evy.
Dengan terpilihnya 11 acara ini, Evy berharap wisatawan dapat menikmati beragam acara yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menonjolkan kekayaan budaya dan tradisi khas Jawa Timur.
Sumbar
Sementara di luar Jawa, Sumatera Barat menjadi provinsi yang terbanyak dalam kegiatan pariwisata yang masuk dalam KEN 2025.Pemerintah pusat menetapkan sembilan kegiatan pariwisata di Sumatera Barat.
Baca juga: Sembilan kegiatan pariwisata unggulan Sumbar masuk KEN 2025
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda di Padang, Minggu, menyebut kegiatan pariwisata yang berhasil masuk KEN 2025 itu masing-masing Festival Siti Nurbaya (Kota Padang), Festival Rakik-rakik (Kabupaten Agam), Festival Pesona Mentawai (Kabupaten Kepulauan Mentawai).
Kemudian Payakumbuah Botuang Festival (Kota Payakumbuh), Rang Solok Baralek Gadang (Kota Solok), Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCa) (Kota Sawahlunto), Festival 5 Danau (Kabupaten Solok), Sawahlunto International Music Festival (SIMFes) (Kota Sawahlunto) dan Festival Minangkabau (Kabupaten Tanah Datar).
"Untuk provinsi di luar Jawa, Sumatera Barat merupakan yang terbanyak menyumbang event dalam KEN 2025," kata Luhur.
Ia menyebut proses kurasi KEN dari tahun ke tahun semakin ketat. Namun berkat dukungan dari Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota, dari 10 kegiatan yang diajukan di tahap akhir, sembilan diantaranya berhasil menarik perhatian para kurator.
Ia menilai banyaknya kegiatan yang masuk dalam KEN akan berpengaruh kuat bagi citra Sumbar sebagai daerah tujuan wisata sekaligus menjadi lokomotif penggerak wisatawan untuk berkunjung ke Sumbar pada 2025.
"Kita juga memiliki Kalender Event Pariwisata 2025 yang diharapkan bisa menjadi penopang untuk mendatangkan wisatawan ke Sumbar," ujarnya.
KEN merupakan kumpulan kegiatan terbaik yang dipilih oleh Kementerian Pariwisata melalui kurasi ketat yang digawangi oleh para kurator profesional di bidangnya.
Dalam proses kurasi ini, seluruh Provinsi di Indonesia diminta untuk mendata dan mengajukan usulan kegiatan yang dihimpun dari kabupaten/kota untuk mengikuti kurasi dari Kementerian Pariwisata.
Setelah melalui berbagai tahapan kurasi, pada akhirnya kurator mengajukan usulan 110 event terbaik yang ditetapkan sebagai Karisma Event Nusantara melalui Keputusan Menteri Pariwisata.
Pulau dewata
Sementara untuk Pulau Dewata Bali, berhasil memasukkan tujuh kegiatan pariwisata di daerah itu yang masuk dalam KEN 2025.
Baca juga: Ini tujuh festival di Bali lolos KEN 2025 dari Kemenpar
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Sabtu, mengumumkan tujuh festival di daerah itu masuk Program KEN 2025 dari Kementerian Pariwisata.
Dari 110 ajang seluruh Indonesia, sebanyak tujuh festival yang lolos berasal dari Bali, yaitu Pesta Kesenian Bali, Pemuteran Bay Festival, Lovina Festival, Penglipuran Village Festival, Semarapura Festival, Nusa Penida Festival, dan Ubud Open Studio Festival.
“Cukup bangga, mengapresiasi karena dari semua usulan yang disampaikan pada tahun 2025 ada tujuh festival lolos, ada peningkatan dari tahun 2024 yang hanya tiga kegiatan yang lolos,” kata Tjok Pemayun.
Meski awalnya Dispar Bali berharap sebagai daerah pariwisata agar mendapat lebih banyak kesempatan masuk KEN 2025 sedangkan jumlah ajang terbanyak berasal dari Sumatera Barat dan Jawa Timur, ia tak mempermasalahkan.
Tahun lalu hanya tiga festival dari Bali yang diloloskan Kemenpar yaitu Pesta Kesenian Bali, Semarapura Festival, dan Nusa Penida Festival.
“Itu artinya dari penilaian tim kurator, tahun ini dari festival yang diusulkan ada peningkatan kualitas minimal dari perencanaan,” ujar Tjok Pemayun.
Diketahui hasil kurasi KEN 2025 telah ditetapkan melalui
Dari jumlah tersebut, Kemenpar juga menandai 10 festival utama di mana Pesta Kesenian Bali masuk di dalamnya.
Kepala Dispar Bali kemudian menjelaskan tujuan dari dipilihnya festival-festival tersebut masuk KEN karena Program KEN ingin menggali dan melestarikan budaya-budaya daerah yang dikemas dalam bentuk sajian festival, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat khususnya wisatawan.
Selanjutnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar penyelenggaraan kegiatan serta perekonomian daerah dalam hal ini Bali.
Mendukung program bangga berwisata di Indonesia, dalam rangka mendorong masyarakat Indonesia untuk berwisata di negara sendiri sehingga ekonomi di Indonesia juga bergerak.
“Serta mendorong para seniman dan budayawan untuk terus berkreasi, untuk menciptakan karya seni untuk memperkaya budaya Indonesia,” ujar Tjok Pemayun.
Daftar lengkap
Berikut daftar lengkap kegiatan unggulan dalam KEN 2025 dari masing-masing provinsi:
1. Aceh: Aceh Ramadhan Festival, Aceh Perkusi
2. Sumatera Utara: Gelar Melayu Serumpun, Maniamolo Fest, Festival Bunga dan Buah Karo, Samosir Music Internasional
3. Sumatera Barat: Festival Siti Nurbaya, Festival Rakik-Rakik, Festival Pesona Mentawai, Payakumbuah Botuang Festival, Rang Solok Baralek Gadang, Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival, Festival 5 Danau, Sawahlunto Internasional Music Festival (SIMFes), Festival Minangkabau
4. Riau: Festival Bakar Tongkang, Pacu Jalur Tradisional, Festival Bekudo Bono, Kenduri Riau
5. Bengkulu: Festival Tabut
6. Jambi: Festival Batanghari
7. Kepulauan Riau: Kenduri Seni Melayu
8. Kepulauan Bangka Belitung: Pesona Belitung Beach Festival
9. Sumatera Selatan: Festival Perahu Bidar Tradisional, Karang Asam Festival, Festival Sriwijaya
10. Lampung: Festival Krakatau, Tubaba Art Festival
11. Banten: Seba Baduy, Seren Taun Kasepuhan Cisungsang, Gebrag Ngadu Bedug
12. DKI Jakarta: Semasa Piknik, Indonesian Contemporary Art & Desain, Jakarta Dessert Week, Jakarta International Photo Festival (JIPFest)
13. Jawa Barat: Festival dan Gelar Budaya Hari Nelayan, West Java Festival, Asia Africa Festival
14. Jawa Tengah: Festival Payung Indonesia, Festival Kota Lama, Grebeg Sudiro, Solo International Performing Arts (SIPA), Festival Gunung Slamet, Solo Menari, International Mask Festival (IMF), Solo Keroncong Festival
15. DI Yogyakarta: Wayang Jogja Night Carnival, Ngayogjazz, Geopark Night Specta, Keroncong Plesiran
16. Jawa Timur: Jember Fashion Carnaval, Banyuwangi Ethno Carnival, Festival Rujak Uleg, Festival Nasional Reog Ponorogo dan Grebeg Suro, Festival Gandrung Sewu, Festival Ronthek Pacitan Tong Tong Night Market Festival Musik Tong-Tong Ngawi Batik Fashion, Segoro Topeng Kaliwungu, Eksotika Bromo
17. Kalimantan Barat: Cap Go Meh Singkawang, Festival Seni Budaya Cap Go Meh
18. Kalimantan Tengah: Festival Budaya Isen Mulang
19. Kalimantan Utara: Iraw Tengkayu20. Kalimantan Selatan: Tapin Art Fest, Festival Budaya Sa-ijaan "Magic From The Sea", Festival Bamboo Rafting
20. Kalimantan Timur: Balikpapan Fest
21. Bali: Pesta Kesenian Bali, Ubud Open Studios, Pemuteran Bay Festival, Lovina Festival, Penglipuran Village Festival, Festival Semarapura, Nusa Penida Festival
22. Nusa Tenggara Barat: Alunan Budaya Desa, Perang Topat, Festival Rimpu Mantika, Gili Festival
Baca juga: Empat agenda pariwisata NTB masuk Kharisma Event Nusantara 2025
23. Nusa Tenggara Timur: Festival Golo Koe Labuan Bajo Maria Assumpta Nusantara, Wolobobo Ngada Festival, Festival Lamaholot, Festival Rote Malole Tahun 2025
24. Sulawesi Tengah: Festival Teluk Tomini Festival Danau Poso Festival Danau Lindu Festival Tumbe
25. Sulawesi Barat: Manakarra Fair, Gema Sulbar
26. Sulawesi Tenggara: Wakatobi Wave, Festival Wowine
27. Gorontalo: Gorontalo Karnaval Karawo, Festival Pesona Danau Limboto
28. Sulawesi Selatan: Makassar International Eight Festival & Forum(F8 Makassar), Makassar Culinary Night, Festival Pinisi, Festival Salo Karajae
29. Sulawesi Utara: Tomohon International Flower Festival, Festival Pesona Selat Lembeh
30. Maluku: Festival Pesona Meti Kei, Festival Pattimura
31. Maluku Utara: Festival Tanjung Waka, Festival Kora Kora, Festival Teluk Jailolo
32. Papua: Festival Biak Munara Wampasi
33. Papua Barat: Festival Roon Wondama
34. Papua Tengah: Timika Inside Festival of Art
35. Papua Pegunungan: Festival Budaya Lembah Baliem
36. Papua Selatan: Festival Asmat Pokman
Semoga dengan 110 kegiatan dalam KEN 2025 dapat menggairahkan perekonomian dan meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.