Jakarta (ANTARA) - Ecoton Foundation menilai bahwa mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu homeostasis.
"Ketika mikroplastik menempel di kulit kita, kemudian masuk ke dalam jaringan kulit, itu akan mengganggu homeostasis. Artinya keseimbangan kulit, keseimbangan pH, dan bahkan efek jangka panjangnya dapat menyebabkan penuaan dini," kata Kepala Laboratorium Ecoton Foundation Rafika Aprilianti di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, mikroplastik yang memiliki ukuran sangat kecil, dapat menembus sel-sel dalam tubuh dan mengalir ke darah.
"Ketika sudah masuk ke dalam darah, itu sangat fatal, karena darah itu mengalirkan semua zat ke seluruh tubuh. Makanya ditemukan mikroplastik di dalam ginjal, jantung, dan hati," tutur dia.
Baca juga: Mikroplastik ditemukan pada sampel dari tiga pulau di Kepulauan Seribu Jakarta
Baca juga: Dosen FMIPA UI: Sampah mikroplastik ancam ekosistem dan kesehatan manusia
Lebih lanjut, Rafika Aprilianti menjelaskan bahwa mikroplastik memiliki sifat seperti magnet yang dapat menarik senyawa lain di sekitarnya.
"Misalnya, debu, bakteri, logam berat, timbal itu bisa diikat oleh mikroplastik, dan dibawa masuk ke dalam tubuh. Nah senyawa plastik itu dapat mengganggu metabolisme dalam tubuh, gangguan hormon seperti hormon insulin, hormon reproduksi," ujarnya.
Ecoton Foundation merupakan satu dari sembilan organisasi yang tergabung dalam Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI).
Selain Ecoton, delapan organisasi lainnya yang tergabung dalam AZWI adalah YPBB, Dietplastik Indonesia, Nexus 3 Foundation, PPLH Bali, Nol Sampah, Greenpeace Indonesia, Gita Pertiwi, dan Walhi.
AZWI mengkampanyekan implementasi konsep zero waste yang benar dalam rangka pengarusutamaan berbagai kegiatan, program, dan inisiatif zero waste yang sudah ada untuk diterapkan di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia dengan mempertimbangkan hirarki pengelolaan sampah, siklus hidup material, dan ekonomi sirkuler.