Pekalongan (ANTARA) - Koperasi Simpan Pinjam Jasa Pekalongan, Jawa Tengah, membukukan aset senilai Rp6,7 triliun sekaligus mengukuhkan sebagai koperasi terbesar di Indonesia.
Ketua Umum Kospin Jasa Pekalongan Andy Arslan Djunaid di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa pada awal berdiri Kospin Jasa pada 1973 sudah melibatkan pelaku ekonomi di daerah terdiri atas keturunan Arab, Jawa dan China.
"Kami bersatu padu dan bekerja sama mengembangkan bank ekonomi dalam bentuk koperasi. Awal berdirinya Kospin Jasa ini dengan modal Rp4 juta dan alhamdulillah saat ini sudah berkembang dengan aset Rp6,7 triliun," kata Andy Arslan Djunaid pada acara Rapat Anggota Tahunan 2025 di Pekalongan, Sabtu.
Menurut dia, dengan berkembangnya koperasi ini sudah dirasakan dan memberikan manfaat kepada anggota maupun masyarakat.
Hal ini, kata dia, dibuktikan dengan memberikan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada Rumah Sakit Djunaid yang memiliki lahan seluas 5 hektare dan sekitar 600 santri pondok pesantren.
"Selain itu, kiprah Kospin Jasa untuk sosial kemanusiaan seperti memberikan bantuan pada korban tanah longsor di Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, pendidikan dan keagamaan," katanya.
Andy mengatakan selama lima tahun memimpin Kospin Jasa banyak tantangan yang dihadapi seperti pandemi COVID-19 yang berdampak pada melemahnya perkembangan ekonomi dunia.
"Akan tetapi dengan loyalitas, kerja keras, dan doa dari seluruh manajemen, kami dapat melalui kondisi itu dengan baik. Alhamdulillah sampai saat ini kondisi koperasi dalam keadaan sehat dan baik," katanya.
Kemudian pada 2023 dengan adanya peraturan pemerintah yang mewajibkan Kospin Jasa yang saat itu memiliki layanan syariah maka pihaknya harus time out sehingga berdampak pada penurunan angka-angka di koperasi.
Kendati menghadapi kesulitan dan tantangan, Kospin Jasa terus berbenah sehingga mendapatkan penghargaan-penghargaan dari beberapa pihak seperti dari Bank Indonesia sebagai lembaga penyedia jasa layanan pembayaran terbaik se-Indonesia dan penghargaan dari PPATK.
Ia menyebutkan saat ini Kospin Jasa memiliki 206 ribu anggota dan 130 kantor pelayanan dengan aset Rp6,7 triliun.
"Ya, ada penurunan pada aset koperasi karena adanya hambatan seperti adanya kasus COVID-19. Doakan pada lima tahun ke depan aset koperasi bisa naik dua kali lipat," katanya.
Menteri Koperasi
Di tempat tersebut, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen mendukung pengembangan koperasi di Indonesia melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penguatan akses permodalan, serta adopsi teknologi dan inovasi digital.
"Demi menciptakan koperasi kuat, modern dan berdaya saing, Kementerian Koperasi berfokus dengan dua sasaran yaitu upaya meningkatkan masyarakat menjadi anggota koperasi dan meningkatkan kinerja agar rasio volume usaha koperasi memiliki fungsi yang meningkat terhadap produk domestik bruto nasional," kata Menkop Budi Arie saat membuka Rapat Anggota Tahunan Kospin Jasa di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu.
Menurut dia, melalui semangat gotong royong dan komitmen yang kuat, koperasi harus semakin maju dan berdaya saing, serta mampu membangun ekonomi yang berkeadilan untuk kesejahteraan bangsa dan negara.
Koperasi adalah alat transformasi sosial untuk membuktikan keadilan dan kesejahteraan masyarakat sehingga koperasi memiliki peran bukan hanya strategis secara ekonomi tetapi juga secara sosial.
"Oleh karena itu, kami berharap Kospin jasa dapat berkontribusi aktif dalam mengimplementasikan program pemerintah sebagai bagian usaha bersama memperkuat ekosistem koperasi di Indonesia dan meningkatkan peran koperasi simpan pinjam dalam literasi keuangan yang mendorong inklusi keuangan dan memperluas akses pembiayaan," katanya.
Saat ini, pertumbuhan koperasi baru menyumbangkan 1,07 persen bagi perekonomian nasional sehingga diharapkan dengan melalui kerja keras bersama bisa meningkat 10 persen hingga 20 persen bagi perekonomian nasional.
"Oleh karena itu, dengan semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi maka saya yakin koperasi mampu akan memberikan dampak nyata bagi usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa saat ini pemerintah terus mendorong koperasi sebagai alternatif pembiayaan untuk usaha mikro.
"Oleh karena, kami berharap Kospin Jasa tidak hanya berfungsi sebagai lembaga keuangan tetapi sebagai pendorong pertumbuhan bagi ekonomi lokal, bisa menyejahterakan anggotanya, dan mengembangkan seluruh potensi sektor strategis seperti pertanian, perikanan, serta usaha kecil menengah," katanya.
Baca juga: Satgas Revitalisasi Koperasi Bermasalah langsung bekerja
Baca juga: Menkop dukung Kopti Bogor jadi pemasok tempe-tahu Makan Bergizi Gratis