Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya Jawa Timur memasang narasi dengan huruf braille pada koleksi di Museum 10 Nopember dan Tugu Pahlawan Surabaya, sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan akses inklusivitas terhadap fasilitas umum.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Museum dan Gedung Seni Balai Budaya Kota Surabaya Saidatul Ma’munah di Kota Surabaya Selasa mengatakan, salah satu tujuan pemasangan tersebut bertujuan untuk mempermudah pengunjung disabilitas tunanetra dalam mengakses informasi di museum.
Pemasangan narasi berhuruf braille merupakan salah satu komitmen Pemkot Surabaya terhadap kesetaraan dan keberagaman, serta mematuhi standar aksesibilitas untuk sebuah museum.
"Penambahan fasilitas berupa pemasangan narasi huruf braille diharapkan bisa mendukung Museum 10 Nopember dan Tugu Pahlawan sebagai destinasi yang ramah bagi semua kalangan termasuk disabilitas, serta dapat memposisikan museum sebagai institusi progresif, inklusif dan berempati,” kata Saidatul.
Pemasangan huruf braille ini dilakukan secara bertahap, sementara dipasang pada koleksi tertentu di Museum 10 Nopember dan Tugu Pahlawan Surabaya. Tak hanya itu, huruf braille turut dipasang pada fasilitas umum, seperti keterangan arah pintu, hingga toilet.
Baca juga: Mensos Saifullah Yusuf ajak masyarakat lindungi disabilitas di Hari Braille Sedunia
Baca juga: Khofifah sebut Hari Braille Sedunia momen penting tingkatkan hak disabilitas netra