Padang (ANTARA) - Pakar sekaligus Guru Besar Dermatologi Kosmetik dan Estetik dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat (Sumbar), Prof Satya Wydya Yenny melihat terdapat potensi besar pengembangan industri kosmetik halal di Indonesia.
"Dengan bekal keilmuan di bidang dermatologi kosmetik dan estetik, serta literasi transformasi hukum Islam halal kosmetik, saya melihat adanya potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani," kata Prof Satya Wydya Yenny di Padang, Selasa.
Dalam industri kosmetik global, lanjutnya, regulasi halal dan haram sangat penting terutama di negara dengan mayoritas populasi Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan negara-negara Timur Tengah.
Regulasi ini memberikan panduan atau standar bagi produsen untuk memastikan produk itu memenuhi prinsip-prinsip kehalalan dan keamanan sesuai syariat Islam.
Prof Satya mengatakan industri kosmetik merupakan salah satu sektor industri halal yang saat ini sedang diprioritaskan pemerintah. Hal tersebut dibuktikan dengan ditempatkannya industri kosmetik sebagai sektor andalan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.
Sebagai dermatolog yang sudah menekuni profesi itu selama 20 tahun terakhir, Prof Satya berkeinginan mengembangkan industri kosmetik halal di Indonesia.
Baca juga: Produk perawatan kulit dari bahan alami diprediksi populer tahun 2025
Baca juga: Peneliti UGM kembangkan potensi melon lokal jadi bahan baku kosmetik