Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mempromosikan kuliner berbahan ikan olahan khas daerah di anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Gubernur Kalsel H Muhidin di Banjarmasin, Minggu, mengatakan kegiatan promosi makanan berbahan ikan olahan tersebut merupakan upaya memperkenalkan kekayaan kuliner Banjar.
"Kegiatan ini bukan sekadar ajang kuliner, tetapi juga membangun kebanggaan terhadap warisan daerah Banua," kata Muhidin.
Muhidin menuturkan Kalsel yang dikenal sebagai Bumi Lambung Mangkurat merupakan tanah yang kaya budaya dan tradisi, termasuk kuliner.
Baca juga: Pemkab Karawang perkenalkan kuliner khas daerah melalui festival
Baca juga: Jawa Barat tetapkan lima kuliner khas daerah sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Diungkapkan Muhidin, ikan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Banjar sebagai sumber pangan maupun sebagai identitas kuliner yang unik, seperti patin baubar, pais patin, haruan masak habang, dan lainnya.
"Berbagai hidangan berbahan dasar ikan lainnya bukan hanya menggugah selera, tetapi juga menyimpan nilai historis dan filosofi mendalam tentang kebersamaan, kearifan lokal, serta keberlanjutan sumber daya alam," ungkap Muhidin.
Untuk itu, Muhidin mengajak seluruh masyarakat Kalsel terutama yang berada di Jabodetabek dan Bandung Raya, untuk turut serta mempromosikan dan melestarikan kuliner khas daerah ini.
Muhidin pun menyerukan kuliner ikan khas daerah harus aman dikonsumsi, halalan thayyiban, serta memenuhi standar kesehatan dan kualitas terbaik, sehingga semakin dikenal luas pada tingkat nasional maupun internasional.
Baca juga: Kementerian Dorong Kuliner Tradisional Sebagai Penggerak Ekonomi
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalsel Rusdi Hartono menambahkan menu khas Kalsel yang dihidangkan mulai dari Ketupat Kandangan Ikan Haruan, Nasi Kuning, Wadai Amparan Tatak, dan Kue Lam, Kue Ipau Isi Ikan yang siap dinikmati pengunjung Anjungan Kalsel di TMII.
"Kita ingin memperkenalkan kekayaan kuliner khas Banua kepada masyarakat luas, terutama olahan berbasis ikan yang menjadi salah satu komoditas unggulan daerah," tutur Rusdi.
Selain mengenalkan kuliner khas, Rusdi mengungkapkan kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan demo memasak berbahan dasar ikan, seperti mie, churros, dan wadai ipau yang menggunakan hidrolisat protein ikan, inovasi baru mengolah kuliner berbasis perikanan.