Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan kondisi darurat sampah karena sejumlah tempat pengelolaan akhir sampah (TPAS) tidak dapat mengelola dengan metode sanitary landfill atau controlled landfill.
"Kalimantan Selatan saat ini dalam kondisi darurat sampah. Karena beberapa TPAS di Kalsel sudah tidak dapat mengelola sampah dengan metode sanitary landfill atau controlled landfill," ujar Asisten Perekonomian Pemprov Kalsel Isharwanto di Martapura, Kabupaten Banjar, Sabtu.
Kondisi darurat sampah tersebut disampaikannya saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025 yang dilaksanakan TPS 3R Kayuh Baimbai, Desa Indrasari, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
Isharwanto yang mewakili Gubernur Kalsel H Muhidin pada kegiatan tersebut, menyampaikan, jika semua sampah yang ditimbulkan oleh masing-masing orang langsung dibuang ke TPAS, tentunya beban TPAS akan sangat berat.
Apalagi sejumlah TPAS, seperti di Basirih milik Kota Banjarmasin tidak dapat menerapkan metode sanitary landfill, yakni metode pengelolaan sampah dengan cara membuang sampah ke lokasi cekung, memadatkannya dan menimbunnya dengan tanah.
"Akhirnya TPAS Basirih dapat sanksi dari Kementerian Lingkungan Hidup, ditutup sejak 1 Februari 2025, ini membuat Banjarmasin jadi darurat sampah," katanya.
TPAS Cahaya Kencana Kabupaten Banjar juga sedang dalam proses revitalisasi agar dapat kembali mengelola sampah dengan metode yang sesuai.
Gubernur Kalsel H Muhidin menyampaikan pesan dan meminta untuk pengelolaan sampah dilakukan mulai dari sumbernya, yakni pemilahan sampah dari rumah yang dapat didaur ulang, hingga mengurangi dibuang ke TPAS.
Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah di KLH RI, Hanifah Dwi Nirwana saat menghadiri peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025 di Kalsel membacakan sambutan tertulis dari Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH RI, Hanif Faisol Nurofiq.
Rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025 ini sebuah upaya dan peningkatan secara luas dari hulu ke hilirnya dalam menitikberatkan sampah terpadu.
Baca juga: Sampah organik paling banyak dikelola di TPA Kawatuna Sulteng
Baca juga: Wartawan NTT kumpulkan sampah di pesisir pantai Kupang