Jakarta (ANTARA) - Rekayasa lalu lintas lawan arah atau contraflow yang diberlakukan di Km 44+500 sampai dengan Km 41+600 ruas Tol Jagorawi arah Jakarta ditutup atas diskresi Kepolisian.
"Arus Lalu lintas ruas Tol Jagorawi arah Jakarta sudah mulai terurai dan berangsur normal, maka atas alasan keamanan, sesuai diskresi Kepolisian, contraflow dari Km 44+500 sd Km 41+600 ruas Tol Jagorawi arah Jakarta ditutup pada pukul 20.40 WIB," ujar Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Alvin Andituahta Singarimbun, di Jakarta, Senin.
Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat memastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan untuk menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol. Selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan.
Baca juga: Contraflow diberlakukan di Tol Jagorawi arah Jakarta atas diskresi Kepolisian
Baca juga: Tol Jakarta-Cikampek terapkan lawan arah karena kepadatan lalu-lintas
Informasi terkini seputar lalu lintas di di Ruas Tol Jasa Marga Group area Jabodetabek, dapat mengakses kanal informasi resmi Jasa Marga di IG @jasamargametropolitan, aplikasi Travoy, Website www.jasamarga.com atau one call center Jasa Marga 24 jam di nomor telepon 14080.
Sebelumnya, rekayasa lalu lintas lawan arah atau contraflow diberlakukan di Km 44+500 sampai Km 41+600 Tol Jagorawi arah Jakarta atas diskresi Kepolisian.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 569.462 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada periode Jumat-Minggu (24-26 Januari 2025) libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025.
Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (menuju arah Merak), GT Ciawi (menuju arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), dan GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung).
Baca juga: Petugas ubah titik rekayasa lalu lintas contraflow di jalan Tol Jakarta-Cikampek
Total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 29,4 persen jika dibandingkan lalin normal (440.182 kendaraan).
Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah, yaitu mayoritas sebanyak 299.568 kendaraan (52,6 persen) menuju arah timur (Trans Jawa dan Bandung), 141.917 kendaraan (24,9 persen) menuju arah barat (Merak) dan 127.977 kendaraan (22,5 persen) menuju arah selatan (Puncak).