Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa tidak ada kendaraan listrik yang mengalami kehabisan energi saat mudik libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di seluruh wilayah.
Darmawan dalam jumpa pers di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya di Jakarta, Selasa malam, mengatakan bahwa meskipun penggunaan kendaraan listrik selama libur akhir tahun mencapai hingga 8.000 unit, namun tak ada yang mengalami kehabisan energi selama perjalanan.
"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan kendaraan listrik yang kehabisan listrik di tengah jalan," kata Darmawan.
Menurut dia, tidak adanya kendaraan listrik yang mengalami kehabisan energi karena pihaknya meningkatkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di jalur mudik sebanyak delapan kali lipat.
Selain itu, pengguna kendaraan listrik memahami dengan betul bagaimana merancang perjalanan mudik yang baik.
Baca juga: Dirut PLN pastikan keandalan infrastruktur EV
"Kami memastikan saudara-saudara kita yang mudik menggunakan kendaraan listrik bisa menjalankan mudiknya dengan lancar, menikmati waktu yang penuh dengan kebahagiaan dengan keluarga," ucap Darmawan.
PLN mendeteksi bahwa jumlah kendaraan listrik yang mudik selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 meningkat tiga kali lipat bila dibandingkan tahun sebelumnya,
Darmawan menyebutkan bahwa pengguna kendaraan listrik diperkirakan lebih dari 7.500-8.000 unit selama libur Natal dan tahun baru. Angka itu naik bila dibandingkan libur Natal dan Tahun Baru 2023/2024 sekitar 2.800 unit.
"Kemudian jumlah transaksi untuk charging meningkat hampir 5 kali lipat. Ini kenaikan dan lonjakan (bila dibandingkan) jumlah kendaraan listrik yang mudik dibanding tahun lalu," tutur Darmawan.
Baca juga: PLN: Pengecasan kendaraan listrik di SPKLU naik lima kali lipat
"Laporan terakhir, baru 15 menit yang lalu kami mengecek setiap antrean di setiap SPKLU berkendali dan tidak ada antrean yang berarti," tambah Darmawan.
Meski begitu, dia mengimbau apabila pengguna kendaraan listrik menghadapi masalah atau kehabisan daya listrik di tengah jalan bisa menggunakan PLN Mobile.
"Di situ ada tombol untuk minta bantuan atau juga bisa langsung telpon menggunakan WhatsApp nomornya 0877-7111-2123," kata Darmawan.
Lebih lanjut Darmawan menjelaskan, sekali pengisian rata-rata mobil listrik bisa menempuh jarak sekitar 300 hingga 550 kilometer. Artinya, jika perjalanan mudik mencapai 600 kilometer, kendaraan listrik harus mengisi daya minimal dua kali.
Baca juga: Bahlil sebut industri mobil listrik dunia bergantung pada RI
Namun, agar lebih aman, sebaiknya mobil listrik diisi tiga kali, dengan setiap pengisian daya dilakukan setelah menempuh sekitar 200 kilometer.
Dia memastikan jalur mudik di Pantura memiliki jarak antara Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang satu dengan yang lainnya rata-rata sekitar 23 kilometer.
Hal itu menjadi faktor penting dalam memastikan kelancaran perjalanan bagi pengendara mobil listrik, karena semakin dekat jarak antar SPKLU, semakin mudah bagi pengemudi untuk mengisi daya mobil.
"Tentu saja dengan kemudahan SPKLU yang kita tambah secara masif ini membuat mudik kali ini dengan kendaraan listrik berjalan dengan lancar," kata Darmawan.