Jakarta (ANTARA) - Pameran fosil manusia purba Pithecanthropus erectus di Museum Nasional Indonesia menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bagi masyarakat.
Kepala Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi, di Jakarta, Sabtu mengungkapkan rasa syukurnya atas tingginya minat masyarakat terhadap pameran ini.
“Antusiasme pengunjung yang begitu besar menunjukkan bahwa publik semakin peduli terhadap pentingnya sejarah dan budaya. Ini memberikan semangat baru bagi kami untuk terus menghadirkan program-program berkualitas bagi masyarakat,” ujarnya.
Pada tanggal 27 Desember 2024, jumlah pengunjung mencapai hampir 10.000 orang, mencerminkan antusiasme yang luar biasa terhadap warisan budaya dan sejarah Indonesia.
Pameran bertajuk “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus erectus” ini menampilkan koleksi istimewa seperti tengkorak Homo erectus S-17, fosil fauna purba Mastodon dan Stegodon, serta berbagai artefak lain yang menggambarkan dinamika ekosistem Nusantara di masa lalu.
Dengan lebih dari 20 koleksi dari berbagai museum ternama, pameran ini menawarkan pengalaman edukasi dan apresiasi budaya yang mendalam.
Untuk memberikan pengalaman terbaik, Museum Nasional telah menyiapkan berbagai fasilitas, termasuk pemandu yang memberikan penjelasan mendalam mengenai koleksi, jalur khusus bagi lansia dan difabel, serta sesi edukasi interaktif dengan para ahli.
Pameran ini juga menjadi momen penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi muda.
Pameran “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth?” akan berlangsung hingga Maret 2025 dan terbuka untuk umum. Pengunjung diundang untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai bagian dari upaya bersama memahami dan merayakan warisan budaya bangsa.
Masyarakat antusias kunjungi pameran fosil manusia purba Pithecanthropus erectus di museum nasional
Sabtu, 28 Desember 2024 13:58 WIB
Antusiasme pengunjung yang begitu besar menunjukkan bahwa publik semakin peduli terhadap pentingnya sejarah dan budaya.