Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan angin kencang yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah akibat dampak tingginya pertumbuhan awan cumulonimbus.
"Masyarakat perlu berhati-hati saat beraktivitas mengingat kondisi cuaca saat ini kurang baik," kata Fathan, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufri Palu, Jumat.
Menurut data BMKG awan cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL/Occasional) tanggal 26 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 diprediksi terjadi di beberapa daerah seperti Laut Sulawesi, Papua, Jawa Tengah, Jawa Timur, Samudra Hindia, Aceh dan Laut Andaman.
Selain itu awan cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL/ Occasional) tanggal 26 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 diprediksi terjadi di Sumatera Utara, Lampung, Palembang, Samudra Hindia, Laut Jawa, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Selat Makassar, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Laut Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua.
"Kondisi angin kencang biasanya terjadi pada sore hari hingga dini hari," ucapnya.
Baca juga: Bangunan di Pamekasan rusak terhempas angin kencang
Baca juga: Angin kencang sebabkan dahan pohon patah dan timpa sejumlah kendaraan di Kota Sukabumi