Kuala Lumpur (Antara Megapolitan) - Pemain tunggal putra Jonatan Christie sukses menambah perbendaharaan emas dari cabang bulu tangkis SEA Games 2017 bagi kontingen Indonesia setelah memenangi partai final di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Kumpur, Malaysia, Selasa.
Unggulan pertama kejuaraan dua tahunan ini mencapai prestasi tertinggi setelah mengalahkan wakil Thailand yang juga unggulan kedua pada kejuaraan ini yaitu Khosit Phetpradab dengan dua gim langsung yaitu 21-19 dan 21-10 dalam waktu 37 menit.
Kemenangan ini bisa dikatakan sebagai pelepas dahaga di nomor individu. Jonatan Christie merupakan wakil satu-satunya Indonesia yang bisa bersaing mencapai puncak dan mengakhiri kejuaraan dengan merebut medali emas.
"Puji Tuhan, saya bisa sejauh ini. Memang saya sedikit tegang karena satu-satunya wakil Indonesia. Beban yang ada saya jadikan motivasi bahwa saya bisa menyumbang medali untuk Indonesia," kata Jonatan Christie dalam keterangannya.
Pada babak semifinal sebenarnya Indonesia meloloskan empat atlet. Selain Jonatan Christie, ada juga Ihsan Maulana, Gregoria Mariskan di nomor tunggal serta dari nomor ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian. Hanya saja ketiganya harus pupus dan hanya berhak meraih perunggu.
Dengan tambahan emas dari Jonatan Christie ini, maka kontingen bulu tangkis Indonesia sudah menyumbangkan dua medali emas dan empat perunggu. Emas pertama dipersembahkan oleh tim putra.
Raihan dua emas ini ternyata membuat Indonesia gagal mengulangi prestasi-prestasi SEA Games sebelumnya yang selalu menjadi juara umum. Target tiga emas yang dicanangkan ternyata hanya dipenuhi dua saja.
Sebelumnya manajer tim bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti mengaku pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh hasil SEA Games Malaysia. Hal ini dilakukan untuk kembali mendongkrak bulu tangkis Indonesia mengingat banyak kejuaraan internasional dan multi event yang harus dilalui.
Jonatan Tambah Perbendaharaan Emas Sea Games Dari Bulu Tangkis
Selasa, 29 Agustus 2017 18:13 WIB
Puji Tuhan, saya bisa sejauh ini. Memang saya sedikit tegang karena satu-satunya wakil Indonesia. Beban yang ada saya jadikan motivasi bahwa saya bisa menyumbang medali untuk Indonesia