Bogor (Antara Megapolitan) - Dr Ir Agus Purwito M.Sc Agr adalah sosok yang ramah dan sederhana. Ia adalah Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ia memulai karir di IPB pada 1987 dengan menjadi seorang dosen. Cita-citanya pertama kali adalah menjadi seorang peneliti dan berkecimpung di laboratorium, tetapi lingkungan sekitar mendorongnya untuk menjadi pemimpin. Mulai dari menjadi Kepala Bagian, Sekretaris Eksekutif Rektor, dan Kepala Kantor Manajemen Mutu. Ia bahkan sempat dua kali menjabat sebagai Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Faperta IPB, dan selanjutnya terpilih menjadi Dekan Faperta IPB.
"Semua jabatan yang saya tekuni adalah membantu orang-orang hebat," ujarnya.
Saat menjabat sebagai Ketua Departemen AGH, Agus terpilih sebagai Ketua Program Studi (Kaprodi) Berprestasi Peringkat 1 Nasional tahun 2013.
Ia memulai pendidikan sarjana di Departemen Agronomi IPB dan melanjutkan pendidikan master di Gottingen University, Jerman, dengan mengambil konsentrasi Kultur Jaringan.
Kemudian melanjutkan studi doktor Bioteknologi, khususnya Kultur Jaringan di IPB dan sempat melakukan penelitian di Wageningen University, Belanda. Sejak awal ia menekuni keilmuan seputar bioteknologi tanaman, tanaman hias, hortikultura, buah-buahan, dan perkebunan.
Menurutnya, Faperta IPB adalah sorotan utama pertanian. Pertanian yang dilihat orang awam adalah Faperta yang bekerja dengan tanaman. Lalu apa fungsinya Faperta? Adalah bagaimana meningkatkan produksi, mengendalikan hama dan penyakit, hingga melihat tanah sesuai tidak dengan keperluan tanaman. Sekarang mulai berkembang bagaimana menata tanaman menjadi taman.
Faperta IPB telah menjadi rujukan dan tempat berkonsultasi dalam membuat program-program Kementerian Pertanian. Faperta IPB juga menginisiasi gagasan Indonesia sebagai pengekspor buah-buahan nusantara terbesar di dunia pada tahun 2045.
Untuk itu, Faperta IPB gencar melakukan kampanye makan buah, salah satunya melalui Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) yang telah dilakukan selama tiga tahun berturut-turut. Pemerintah kemudian mengadopsi kegiatan ini menjadi Fruit Indonesia 2016.
Dalam memimpin Faperta IPB, Dr. Agus memiliki visi ''Mulai dari yang kecil, tidak menunda pekerjaan, dan kebersamaan''. Di bawah kepemimpinannya, Faperta IPB mendapatkan sertifikasi International Organization for Standardization (ISO) manajemen dan ISO laboratorium.(nir/nm)