Jakarta (ANTARA) - Produsen peralatan elektronik Midea menggenjot 25 persen tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di tahun 2025 dengan menanamkan investasi sebesar Rp 650 miliar untuk membangun pabrik baru.
Midea optimis mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga di Indonesia untuk Air Conditioner (AC).
"Pabrik Air Conditioner Midea dibangun di atas tanah seluas 51,405 meter persegi dengan total bangunan 40,000 meter persegi," kata President Director Midea Electronics Indonesia Jack Ding dalam keterangannya, Rabu.
Ia mengatakan total dana sebagai investasi awal senilai Rp650 miliar. Kami optimis, dengan investasi pembangunan pabrik di tanah air, mampu menjadikan AC Midea menjadi merek AC no.1 di Indonesia.
“Juli tahun ini kami sudah mulai produksi,” kata Head of Sales Residential Air Conditioner Midea Electronics Indonesia, Agusdin Lung.
Menurut dia, pemenuhan 25 persen minimal TKDN di tahun 2025 ini untuk mendukung program pemerintah yakni Bangga Buatan Indonesia sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022.
Kami sudah mulai memproduksi residential air conditioner secara bertahap sejak bulan Juli 2024. Untuk terus berkomitmen memenuhi permintaan konsumen atas produk AC, Midea akan secara penuh memproduksi AC di penghujung tahun 2024,.
Ia memaparkan perusahaannya memiliki 36 pusat produksi di seluruh dunia termasuk salah satunya yang baru dibuka di Indonesia yakni pabrik di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan luas area 51.405 meter persegi dan luas pabrik sebesar 40.000 meter persegi.
“Tugas kami mendukung pemerintah untuk mengembangkan AC hemat energi, hemat listrik dan tahan lama," ujar Agusdin.
Midea genjot produksi dengan bangun pabrik baru
Rabu, 9 Oktober 2024 20:41 WIB