"Kami melakukan berbagai persiapan yang matang sebelum keberangkatan," kata ayah Michael, Leonardo di Jakarta, Sabtu.
Leonardo berharap pendakian bersama keluarganya bisa menjadi salah satu contoh bagaimana komunitas terkecil bisa melakukan hal yang positif dan membangun.
Baca juga: Balai TNGR Lombok menerapkan penjualan tiket destinasi wisata non pendakian secara online
Baca juga: TNGR NTB: Kebakaran lahan di kawasan Gunung Rinjani dipicu cuaca sangat panas
Kemudian, diharapkan kegiatan ini juga untuk memahami pentingnya menjaga lingkungan.
"Memang di usia anak-anakku yang masih belia, mereka sudah bisa mendaki Gunung yang tinggi," ujarnya.
Menurut dia, pengenalan anak sejak dini terhadap isu lingkungan menjadi contoh positif dan bisa diikuti oleh lebih banyak lagi keluarga.
Baca juga: Ratusan pendaki Gunung Rinjani tidak miliki tiket diminta turun kembali
Hal ini juga menjadi inspirasi positif bagi generasi bangsa karena upaya tersebut dilakukan keluarga Leonardo dengan kreatif dan menantang.
Dengan begitu, kedua anaknya yang masih berusia di bawah 10 tahun pun sudah mulai mengenal alam dan bisa menjaga kelestariannya.
Baca juga: Ratusan pendaki Gunung Rinjani tidak miliki tiket diminta turun kembali
Sebagai informasi, dengan ketinggiannya yang mencapai 3.726 Meter di Atas Permukaan Laut (MDPL), puncak Rinjani dinobatkan sebagai puncak gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia setelah puncak Gunung Kerinci di Pulau Sumatera.
Karena itulah puncak Rinjani sangat mendominasi pemandangan Pulau Lombok dari sebelah utara. "Pendakian ini menjadi salah satu cara kami mengajarkan kepada anak-anak juga pentingnya cinta tanah air, khususnya saat momen perayaan HUT Ke-79 RI," kata dia.