Yogyakarta (ANTARA) - Tim Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan teknologi pakan sapi perah yang mampu meningkatkan kualitas serta kandungan nutrisi susu.
Salah satu peneliti, Moh Sofi'ul Anam, dalam acara "Fapet Menyapa" di Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta, Jumat, mengatakan teknologi pakan sapi tersebut bernama "dietetic feed" atau "konsentrat imunobooster" yang dapat disajikan langsung untuk sapi.
"Susu itu kan bisa dimodifikasi, salah satunya melalui pakan itu," kata dia.
Menurut Sofi, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, sapi perah yang telah mendapatkan asupan pakan tersebut mampu memproduksi susu yang kaya kandungan mineral mikro, baik selenium maupun zinc.
Baca juga: Mahasiwa KKN UGM bangun instalasi pemanen air hujan di Marsi Kaimana Papua Barat
Kandungan nutrisi susu tersebut, kata dia, telah dibuktikan melalui uji laboratorium dengan menggunakan tikus yang mengalami malnutrisi.
Setelah diberikan susu tersebut, kata dia, tikus sebagai hewan percobaan mengalami pertumbuhan yang baik.
"Tikusnya ini malnutrisi dan alhamdulillah ketika diberi susu ini memberikan respons yang sangat luar biasa terhadap pertumbuhannya," kata dia.
Karena itu, Sofi meyakini modifikasi nutrisi susu lewat teknologi pakan sapi yang diciptakan berpeluang mengatasi masalah stunting di Indonesia.
Baca juga: Mahasiswa UGM Yogyakarta teliti ekstrak anggur untuk terapi neuropati diabetik
Saat ini Tim Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Fapet UGM pun sedang melakukan riset khusus untuk mengembangkan produk susu hasil modifikasi tersebut.
"Harapannya tahun depan ini kita bisa uji cobakan ke manusia secara langsung. Kalau ini 'goal' tentu saja akan berdampak positif juga nanti ke pemerintah," kata dia.
Selain memperkaya nutrisi, menurut dia, teknologi pakan itu juga dapat membantu memulihkan volume susu pada sapi perah yang sakit.
Baca juga: Mahasiswa UGM kembangkan purwarupa alat deteksi obat bagi disabilitas netra
Menurut dia, teknologi pakan itu pernah diterapkan pada sapi perah yang produk susunya menurun drastis karena terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Produksi susunya itu drop drastis artinya pendapatan peternak pun juga menurun, kemudian dengan implementasi produk yang ada di laboratorium salah satunya 'konsentrat imunobooster', susu yang awalnya itu drop bisa meningkat seperti normal," kata dia.
Menurut Sofi, saat ini teknologi pakan sapi "konsentrat imunobooster" sedang dalam proses pengurusan izin edar.
Fapet UGM ciptakan teknologi pakan sapi perah yang mampu tingkatkan nutrisi susu
Jumat, 23 Agustus 2024 21:14 WIB
Susu itu kan bisa dimodifikasi, salah satunya melalui pakan itu.