Bogor (Antara Megapolitan) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi keberhasilan Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengembangkan sapi jenis "Belgian Blue" melalui teknologi transfer embrio dan inseminasi buatan.
"Saya berterimakasih kepada peneliti di BET yang mampu membuktikan dirinya mengembangkan teknologi hingga menghasilkan `Belgian Blue`," kata Amran, disela-sela kunjungannya ke BET Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Amran mengatakan, sekitar dua tahun lalu dirinya pernah menyambangi BET Cipelang, dan menantang para peneliti untuk bisa menghasilkan bibit-bibit sapi berkualitas melalui teknologi transfer embrio, maupun inseminasi buatan.
"Dan terbukti, dalam waktu satu tahun BET berhasil memproduksi Belgian Blue," katanya.
Menurutnya, Belgian Blue akan menjadi masa depan peternakan di Indonesia, karena memiliki keunggulan pada berat badannya. Dalam kurun waktu dua tahun sapi tersebut mampu mencapai bobot dua ton.
"Kita ingin Belgian Blue ini terus dikembangkan, dan ditingkatkan produksinya. Kita optimistis jika ini dikembangkan, maka swasembada sapi 2027 bisa diwujudkan," kata Amran.
Kepala Seksi Produksi Embrio, Dr Muhammad Imron menjelaskan, Belgian Blue berhasil dikembangkan melalui teknologi tranfer embrio dan kawin silang yang dilakukan BET Cipelang.
Ia menjelaskan, proses produksi melalui beberapa kali percobaan. Untuk transfer embrio dilakukan sebanyak 13 kali, yang bunting hanya dua ekor, dan melahirkan hanya satu ekor sapi Belgian Blue murni atau (pure brith) memiliki bobot 62,5 kg.
"Sapi itu diberinama Gatot Kaca, sesuai postur tubuhnya yang baru lahir ukurannya tiga kali lipat sapi ukuran normal," katanya.
Untuk sapi dengan metode Inseminasi Buatan (IB) atau kawin silang, menggunakan sperma dari Belgian Blue dan indukan sapi Indonesia jenis Limusin, FH dan Simmental dilakukan 62 kali percobaan dan hanya 17 yang bunting. Lahir 12, sisanya lima keguguran, 17 belum di PKB (pemeriksaan kebuntingan). Dari 12 kelahiran, dua ekor mati, sisanya tujuh ekor masih hidup.
"Dari 17 sapi bunting tersebut, lahir 12 ekor anak sapi, dua diantaranya mati, dan sisanya masih hidup dengan bobot rata-rata 45 kg," kata Imron.
Rencananya, sapi jenis Belgian Blue dari IB ini akan dikawinsilangkan kembali dengan sperma Belgian Blue lainnya, hingga mendapatkan jenis Belgian Blue Indonesia yang genetiknya 75 persen.
Keberhasilan BET Cipelang memproduksi Belgian Blue juga diapresiasi oleh Duta Besar Belgia untuk Indonesia, Patrick Hermann yang sempat mengunjungi BET bulan Maret 2017 lalu.
Mentan Apresiasi Keberhasilan BET Produksi 'Belgian Blue'
Jumat, 16 Juni 2017 14:14 WIB
Saya berterimakasih kepada peneliti di BET yang mampu membuktikan dirinya mengembangkan teknologi hingga menghasilkan `Belgian Blue`.