Karawang (ANTARA) - Koalisi Partai NasDem, PKS dan Gerindra di Kabupaten Karawang, Jabar merilis hasil survei Indikator yang menyebutkan bahwa bakal calon petahana Aep Syaepuloh mengungguli kandidat lain pada Pilkada Serentak tahun 2024.
"Dari hasil survei Indikator periode 12-20 Mei 2024, pak haji Aep Syaepuloh unggul dibandingkan kandidat lain," kata Ketua DPD NasDem Karawang, Dian Fahrud Jaman, saat konferensi pers di Karawang, Selasa.
Ia menyampaikan, dalam survei yang dilakukan terhadap 1.200 orang di seluruh kecamatan dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin eror 2,5 persen, muncul tiga nama kandidat bupati. Ketiga kandidat itu ialah Aep Syaepuloh, Gina Fadlia Swara, dan Acep Jamhuri.
Acep Jamhuri merupakan mantan Sekda Karawang. Sedangkan Gina Fadlia Swara adalah anak mantan Bupati Karawang Ade Swara yang kini menjadi anggota DPRD Jawa Barat. Sementara Aep Syaepuloh merupakan petahana atau kini menjabat Bupati Karawang.
Baca juga: KPU Karawang: Rekomendasi Bawaslu pelanggaran coklit telah diperbaiki
Baca juga: Bawaslu Karawang temukan ratusan pelanggaran dalam kegiatan coklit data pemilih
Dari simulasi tiga nama itu, katanya, Aep Syaepuloh unggul mencapai 70,7 persen. Kemudian Gina Swara 10,5 persen dan Acep Jamhuri 5,8 persen sedangkan tidak tahu itu 13,0 persen.
Survei juga dilakukan terhadap dua nama atau head to head, yakni disimulasikan Aep Syaepuloh melawan Gina Swara dan Aep Syaepuloh melawan Acep Jamhuri.
"Jika melawan Gina Swara, Aep unggul 74,8 persen, Gina hanya 12,2 persen dan tidak tahu 13,0 persen. Lalu ketika melawan Acep Jamhuri, Aep unggul 76,4 persen dan Acep Jamhuri hanya mendapatkan 7,4 persen dan yang tidak tahu 16,2 persen," kata dia.
Dian mengatakan bahwa sebelum survei memunculkan nama-nama kandidat, dilakukan terlebih dahulu survei mengenai pengetahuan masyarakat terkait Pilkada 27 November 2024.
Baca juga: Bawaslu Karawang temukan lebih dari 24 kesalahan prosedur dalam kegiatan coklit
Sementara itu, menurut Ketua DPC PKS Budiwanto, hasil survei dalam koalisi akan sangat penting. Salah satunya dalam menentukan calon pendamping dari Aep Syaepuloh.
"Survei bukan akidah, tapi gambaran umum potret masyarakat. Proses berikutnya masih dalam pengondisian dan komunikasi. Terkait wakil, ini kan kami saling melengkapi, bupatinya okey, tapi wakil bupatinya harus bisa melengkapi," kata dia
Selain melakukan survei untuk kebutuhan Pilkada Karawang 2024. Survei juga dilakukan terhadap evaluasi kinerja petahana Bupati Karawang Aep Syaepuloh.
Dalam survei itu masyarakat cukup puas dengan kinerja Aep Syaepuloh selama menjabat bupati mencapai 68,4 persen, sangat puas 9,9 persen, kurang puas 13,3 persen, tidak puas 1,2 persen dan tidak tahu 7,2 persen.
Kemudian yang menginginkan Bupati Aep Syaepuloh untuk kembali menjadi Bupati Karawang sebesar 70,3 persen, tidak menginginkan 13,4 persen dan tidak tahu 16,2 persen.