Depok (ANTARA) - Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI) bersama Sanggar Budaya Budi Rahayu ikut mengambil peran strategis dalam memelihara dan menumbuhkan industri batik motif khas wilayah lereng timur Merapi dan Merbabu, Jawa Tengah.
"UI memberi kontribusi dalam pengembangan desain, pengemasan, pemasaran, dan pengembangan branding tiga motif khas lereng timur Merapi dan Merbabu," kata Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia di Depok, Jawa Barat, Rabu.
Amelita mengatakan kolaborasi yang dilakukan dengan memberikan pelatihan membatik, mendapat dukungan pembiayaan dari Program Dana Indonesia Kategori Dukungan Institusional bagi Organisasi Kebudayaan 2023/2024 Ditjen Kebudayaan.
Ia mengatakan kegiatan tersebut ditujukan bagi para ibu muda dan remaja yang tertarik mengembangkan usaha batik untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Dari data yang diperoleh penyelenggara pelatihan membatik tersebut, saat ini cukup banyak ibu rumah tangga yang tidak lagi bekerja di ladang, karena harus menjaga anak-anaknya.
Baca juga: Mahasiswa UI raih juara pertama pada kompetisi debat politik
Fakta ini mendorong Sanggar Budaya Budi Rahayu terpanggil untuk memberikan keterampilan yang berkaitan erat dengan industri kreatif.
Diharapkan, keterampilan itu akan berdampak pada peningkatan pengetahuan dan ekonomi keluarga. Selain ibu-ibu muda, para remaja yang tergabung dalam Karang Taruna juga diajak berperan serta dalam proses pembatikan.
Tahapan pelaksanaan kegiatan ini diawali lewat penjaringan warga yang akan ikut dalam kelompok pembatik. Tahap berikutnya adalah penyediaan sarana dan prasarana produksi, seperti modal berupa alat produksi dan bahannya. Tahap terakhir adalah proses pelatihan pembatikan.
Proses pelatihan pembatikan awal sudah dilaksanakan pada 5-7 April 2024, diikuti lebih kurang 20 orang peserta. Mereka adalah ibu-ibu PKK dan remaja Karang Taruna dari Dukuh Sengon, Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng.
Baca juga: Dua Startup binaan UI ATM sehat lolos program akselerator NUS GRIP di Singapura
Pelatihan teknik membatik dilakukan menggunakan canting dan kuas, di atas kain seukuran sapu tangan dan seukuran selendang dengan pewarna rhemasol.
Selanjutnya, pelatihan tahap kedua adalah proses pembatikan di kain panjang (2 meter) yang dilaksanakan secara bertahap setiap bulan hingga berakhir di tanggal 30 Juni 2024.
Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini diadakan secara bertahap, sehingga para peserta mampu memproduksi dan memasarkan sendiri batiknya.
Kegiatan tersebut diharapkan tidak hanya sebatas pelatihan dan keterampilan. Pihak Sanggar Budaya Budi Rahayu berharap bahwa produk batik ini dapat dijalankan sebagai bagian dari pengembangan ekonomi masyarakat melalui pendampingan dari UI yang berfokus pada pemasaran dan inovasi produk turunanannya.
Sebagai fasilitator pelatihan pembatikan, Sanggar Budaya Budi Rahayu mengundang beberapa narasumber, yaitu Widhyasmaramurti, MA (dosen Sastra Jawa UI) yang mengajarkan teknik pencantingan, Ana Wahyuni dan Noviana Rossy (perajin batik dari Batikku Ciprat Salatiga), yang mengajarkan teknik membatik dengan kuas dan pewarnaan rhemasol.
Baca juga: UI dorong peningkatan literasi AI untuk penguatan kepemimpinan perempuan
Kegiatan pelatihan bertempat di Workshop Sanggar Budi Rahayu d/a Rumah IQBAL Dukuh Sengon Desa Senden Kecamatan Selo.
Pada kesempatan tersebut, Sanggar Budi Rahayu, tim dosen Universitas Indonesia, dan didukung oleh Donny Tattoo (seniman Boyolali) mengembangkan tiga motif baru yang nantinya menjadi identitas dari kawasan timur lereng Merapi-Merbabu, yaitu motif Brengolo, Anjang Kencana dan motif Merapi-Merbabu.
Motif Brenggolo terinspirasi dari sapi Brenggolo, motif Anjang Kencana terinspirasi dari tradisi lisan masyarakat petani di masa panen, dan motif Merapi-Merbabu mendapat inspirasi dari wilayah pembatikan.
Ketiga motif batik itu diharapkan dapat benar-benar diproduksi secara kontinyu, sehingga masyarakat bisa mendapatkan nilai ekonomi dari industri batik tersebut. Tiga motif ini nantinya akan terus dikembangkan sebagai motif dasar yang dapat berkembang sesuai ciri dan karakter wilayah lokal.
UI ikut ambil berperan strategis dalam menumbuhkan industri batik lokal
Rabu, 24 Juli 2024 16:47 WIB
UI memberi kontribusi dalam pengembangan desain, pengemasan, pemasaran, dan pengembangan branding tiga motif khas lereng timur Merapi dan Merbabu.