Depok (Antara) - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail berharap Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tahunnya, dapat menumbuhkan rasa kecintaan masyarakat kepada produk-produk Indonesia.
"Kita harus dapat menggali, mengembangkan dan melestarikan warisan budaya bangsa serta membina penemuan dan menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas guna memperkokoh jati diri budaya bangsa," kata Nur Mahmudi Ismail di Depok, Rabu.
Ia mengatakan semua bentuk kerajinan, dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Cintai produk Indonesia agar perekonomian meningkat," kata mantan Presiden Partai Keadilan tersebut.
Menurut dia Kota Depok melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), mendukung usaha pengembangan batik Depok, sebagai salah satu bentuk kebudayaan dan hasil karya seni, yang merupakan budaya warisan nenek moyang bangsa Indonesia.
"Di Kota Depok, telah ada 10 motif batik yang sudah memiliki HAK PATEN pada tanggal 24 Januari 2008," ujarnya.
Mantan Menteri Kehutanan tersebut lebih lanjut mengatakan pada hari Batik Nasional ini, diharapkan ke-10 motif batik terebut dapat lebih dikenal dan digunakan oleh masyarakat Kota Depok pada khususnya dan masyrakat luas pada umumnya, sebagai kebudayaan bangsa.
"Pada 2 Mei 2013 Kota Depok kembali meluncurkan 1 motif batik yang diberi nama batik One Day No Rice (ODNR)," katanya.
Kekhasan batik Depok didominasi oleh simbol-simbol Kota Depok seperti lambang Kota Depok Paricara Dharma, Gong si Bolong, Topeng Cisalak, tanaman hias, ikan hias dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk batik ODNR karena bermotif berbagai variant karbohidrat yang dapat dikonsumsi sebagai pengganti nasi dan memiliki indeks glikemik yang rendah, seperti jagung, kentang, singkong, ubi, talas, dan sagu. Dalam motif batik ini, menyiratkan bahwa karbohidrat itu tidak selalu berasal dari padi.
Dikatakannya pada 2 Oktober merupakan tanggal yang istimewa bagi bangsa Indonesia, karena pada hari itu, Badan PBB yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) secara resmi mengakui dan mengukuhkan batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia.
Penetapan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober setiap tahunnya, didasari oleh Keputusan Presiden RI No. 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional yang ditetapkan di Jakarta pada 17 November 2009 lalu.
Penerbitan Kepres tersebut sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan citra positif dan martabat bangsa Indonesia di forum internasional serta menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia.
"Penetapan Hari Batik Nasional juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlindungan dan pengembangan batik Indonesia," katanya.
Hari Batik momentum wujudkan cinta produk lokal
Rabu, 2 Oktober 2013 13:47 WIB
"Di Kota Depok, telah ada 10 motif batik yang sudah memiliki HAK PATEN pada tanggal 24 Januari 2008,"