Oveido (ANTARA) - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Selasa (11/6) mengatakan bahwa bencana dan konflik kemanusiaan di Gaza "sangat merusak hukum internasional, sistem multilateral, dan tata kelola yang berbasis aturan."
Saat berbicara dalam konferensi Respons Kemanusiaan Darurat untuk Gaza di Yordania, Sanchez meminta Israel dan Hamas untuk "bertindak secara bertanggung jawab."
"Manfaatkan kesempatan untuk mencapai perdamaian," katanya, mengacu pada resolusi gencatan senjata AS yang pada Senin (10/6) memperoleh dukungan dari Dewan Keamanan PBB.
"Kita harus meningkatkan tekanan untuk gencatan senjata," tambah Sanchez.
Baca juga: Spanyol sarankan Israel diseret ke Mahkamah Pidana Internasional atas kejahatan perang
Dalam beberapa pekan terakhir, Pemerintah Spanyol tidak hanya mengakui Negara Palestina, tetapi juga mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dengan kasus genosida yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).
Saat berpidato pada Selasa, Sanchez membela keputusannya untuk bergabung dengan kasus ICJ tersebut dengan mengatakan bahwa putusan sela ICJ yang berkekuatan hukum mengikat, yaitu agar serangan di Rafah dihentikan dan akses bantuan internasional dibuka, ternyata diabaikan dan tidak dihormati.
"Hukum internasional harus berlaku," kata Sanchez.
Dia menekankan bahwa situasi di Gaza "lebih kritis sekarang dibanding sebelumnya" dan Spanyol akan mendukung peningkatan aliran bantuan ke wilayah tersebut.
Baca juga: Menhan Prabowo temui Raja Jordania bahas krisis kemanusiaan saat ini di Gaza
Spanyol sebut bencana kemanusiaan di Gaza sangat merusak hukum internasional
Rabu, 12 Juni 2024 14:08 WIB