Jakarta (ANTARA) - Ajang balap mobil di Sri Lanka setidaknya menewaskan tujuh orang dan 21 orang lainnya luka-luka, demikian laporan AFP, dikutip pada Senin.
Insiden tersebut terjadi ketika seorang pembalap yang mengikuti ajang tersebut menabrak kerumunan orang di trek yang tidak diberikan batas pelindung di Sirkuit Fox Hill, yang dikelola oleh tentara Sri Lanka.
Sebuah video yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan petugas lintasan (stewards) mengibarkan bendera kuning untuk memperingatkan pengemudi lain agar memperlambat kecepatan setelah sebuah mobil terbalik di lintasan.
Baca juga: Sean Gelael dukung ayah di Reli Danau Toba 2023
Para pembalap terlihat melaju kencang di tengah gumpalan awan debu, hingga sebuah mobil berwarna merah menabrak kerumunan, dan terdengar orang-orang berteriak.
“Sebanyak 27 orang dibawa ke rumah sakit dan tujuh di antaranya meninggal karena luka-luka mereka,” kata juru bicara Nihal Thalduwa, seraya menambahkan bahwa seorang anak perempuan berusia delapan tahun termasuk di antara korban tewas.
Sesaat sebelum kecelakaan terjadi, Panglima Militer Vikum Liyanage mengumumkan bahwa gerbang telah dibuka bagi penonton secara gratis untuk mempromosikan olahraga motor, dan acara tersebut diadakan untuk pertama kalinya dalam lima tahun karena pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi di wilayah tersebut.
Baca juga: Petugas medis F1 ungkap betapa tipis kesempatan untuk selamatkan Grosjean
“Hari ini adalah hari yang sangat istimewa... kami memutuskan untuk mengizinkan siapa pun datang secara gratis,” kata Liyanage, seraya mengklaim bahwa sekitar 100.000 penonton berada di sirkuit Fox Hill, yang terletak sekitar 180 kilometer di timur Kolombo.
Di sisi lain, AFP melaporkan bahwa jalanan di Sri Lanka termasuk yang paling berbahaya di dunia. Rata-rata, delapan kematian dilaporkan setiap hari di sepanjang jalan sepanjang 12.500 kilometer.