Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, menargetkan seluruh rumah di wilayahnya memiliki tangki septik untuk mempertahankan komitmen stop buang air besar sembarangan (BABS).
Pada 6 September 2023, Kota Bogor telah melakukan deklarasi open defecation free (ODF) atau bebas BABS terbuka. Namun, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rahim mengatakan masih perlu waktu untuk Kota Bogor mencapai nol BABS.
“Kenapa? Karena masih banyak rumah tangga yang belum memiliki kesadaran untuk membangun septic tank (tangki septik) sendiri,” kata Dedie di Kota Bogor, Jumat.
Baca juga: Komitmen bebas BABS, Pemkot Bogor pegang data by name by address
Oleh karena itu, kata Dedie, harus ada program pencegahan BABS, salah satunya mewajibkan setiap rumah yang dibangun harus memiliki tangki septik.
“Jadi tidak boleh sama sekali di Kota Bogor rumah tangga yang bangun atau perumahan yang dibangun itu saluran air limbahnya dibuang ke saluran warga,” ujarnya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Bai Kusnadi mengatakan secara keseluruhan Pemkot Bogor menargetkan pembangunan tangki septik untuk 36.431 rumah.
Baca juga: Pemkot Bogor lakukan sejumlah terobosan bangun kesadaran masyarakat tidak BABS
Berdasarkan data terakhir Dinkes Kota Bogor masih ada 31.215 rumah lagi yang harus dibangun tangki septiknya.
Bai menyebut pembangunan tangki septik merupakan salah satu langkah yang dilakukan Pemkot Bogor untuk percepatan ODF atau bebas BABS.
“Salah satunya bagaimana APBD itu melalui dana kelurahan. Jadi dana kelurahan mengalokasikan biaya sampai Rp50 juta sampai Rp75 juta untuk intervensi ODF secara fisik,” jelasnya.